Deon Arinaldo, Manajer Program Sistem Transformasi Energi IESR, mengungkapkan, kepastian terhadap PBJT bisa memperluas opsi pengembangan energi terbarukan. Juga menarik investasi swasta, dan membantu PLN mencapai bahkan melampaui target RUPTL.
PBJT adalah kunci akselerasi. Bisa membuka akses jaringan bagi pelaku swasta dan konsumen dan mendorong investasi EBT. Juga membantu PLN mendapat pendapatan tambahan untuk pengembangan jaringan.
Intinya, RUPTL 2025–2034 bisa jadi momentum akselerasi energi terbarukan. Hanya saja membutuhkan eksekusi nyata, kebijakan pendukung yang progresif, dan pengawasan ketat.
Baca Juga:Perang Israel vs Iran Untungkan Timnas Indonesia, Putaran 4 Piala Dunia Zona Asia Pindah ke Tempat Netral?Mossad Sejak Lama Bobol Iran, Apakah Amerika Ada di Belakang Israel?
Tanpa itu, ancaman krisis listrik dan kegagalan transisi energi kian nyata. IESR pun telah mengidentifikasi 333GW potensi energi terbarukan yang layak finansial di seluruh Indonesia. Saatnya mendorong transisi energi yang cepat, adil, dan terjangkau.