BERKONTRIBUSI MENYERAP TENAGA KERJA
Kehadiran industri di timur Kabupaten Cirebon harus diakui menunjukkan dampak positif. Selain menggerakkan roda ekonomi, juga berkontribusi besar dalam menyerap tenaga kerja lokal dan menekan angka pengangguran.
Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon mencatat, hingga 2024 terdapat 748 perusahaan aktif yang mempekerjakan sebanyak 60.337 karyawan di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon. Tren penyerapan tenaga kerja ini mengalami fluktuasi dalam lima tahun terakhir, tergantung kebutuhan industri.
Misalnya, pada tahun 2021: 9.765 tenaga kerja, tahun 2022: 16.972 tenaga kerja. Kemudian, pada tahun 2023: 7.509 tenaga kerja, selanjutnya di 2024: 13.951 tenaga kerja. Sementara hingga Juni 2025, terserap 7.814 tenaga kerja.
Baca Juga:Apresiasi Penertiban, Jubir Keraton Kanoman: Tak Ada Tarif ZiarahCukup! ‘Aja Adol Maesan’ di Kawasan Makam Sunan Gunung Jati
Kabid Penempatan Tenaga Kerja (Penta) pada Disnaker Kabupaten Cirebon Agus Susanto menjelaskan bahwa penyerapan tenaga kerja sangat dipengaruhi kehadiran dan ekspansi perusahaan baru. Contohnya pada tahun 2022, penyerapan tenaga kerja meningkat signifikan menjadi 16.972 orang. Salah satu penyebabnya adalah mulai beroperasinya perusahaan besar seperti PT Long Rich Indonesia di WTC.
“Hingga Juli 2025, PT Long Rich Indonesia tercatat telah menyerap sebanyak 34.867 karyawan. Long Rich menjadi salah satu kontributor terbesar dalam penyerapan tenaga kerja,” kata Agus kepada Radar Cirebon, Minggu (3/8/2025).
Agus mengungkapkan, ada tantangan utama dalam mendorong penyerapan tenaga kerja lokal, adalah kesenjangan antara keterampilan pencari kerja dengan kebutuhan industri. “Kesesuaian kompetensi masih menjadi pekerjaan rumah. Banyak pencari kerja belum memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Karena itu, pelatihan sangat penting,” katanya.
“Untuk menjawab tantangan tersebut, kami terus memperkuat pelatihan dan peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal, termasuk melalui koordinasi dengan Apindo dalam memetakan kebutuhan sektor industri,” imbuhnya.
Agus menjelaskan, sesuai data Disnaker, jumlah pencari kerja (pencaker) di 2024 tercatat sebanyak 30.917 orang. Dari jumlah tersebut, lowongan kerja yang tersedia untuk 16.272 orang. Sementara penempatan kerja tahun lalu untuk dalam negeri sebanyak 16.322 orang, sedangkan penempatan luar negeri sebanyak 11.420 orang. “Totalnya yang kerja di dalam negeri dan luar negeri 27.742 orang,” ungkapnya.
Agus menambahkan, saat ini jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Cirebon menunjukkan penurunan. Tahun 2023 angka pengangguran mencapai 91.270 orang. Namun, di 2024, angka pengangguran tersisa 84.990 orang. “Penurunan angka pengagguran ini menunjukkan bahwa industri, terutama di Wilayah Timur Cirebon, mampu menjadi motor penggerak ekonomi dan solusi nyata untuk menekan pengangguran,” katanya.