RADARCIREBON.ID- Perdana Menteri Yaman Ahmed Ghaleb al-Rahwi, dilaporkan gugur bersama sejumlah rekannya dalam sebuah serangan yang dikaitkan dengan Israel. Insiden tersebut disebut terjadi pada Kamis lalu saat ia menghadiri pertemuan tertutup di Sana’a, ibu kota Yaman.
Menanggapi kabar duka itu, sejumlah faksi perlawanan Palestina menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Ghaleb. Dalam pernyataan bersama, mereka menegaskan bahwa apa yang disebut sebagai kejahatan Zionis tidak akan mematahkan semangat rakyat Yaman, serta tidak akan melemahkan keberanian maupun menghentikan dukungan Yaman terhadap perjuangan rakyat Palestina—sebesar apa pun pengorbanannya.
Pernyataan solidaritas tersebut juga memuat ucapan duka cita kepada Sayyid Abdul-Malik Badr al-Din al-Houthi, Ketua Dewan Politik Tertinggi, Mujahid Mahdi al-Mashat, erta keluarga para menteri yang turut menjadi korban.
Baca Juga:Imbas Demo, Semua Data Hilang, DPRD Kabupaten Cirebon LumpuhPrihatin, ASN Pemkot Cirebon Masuk Penjara Lagi
Di bagian penutup, mereka menekankan bahwa perjuangan akan terus berlanjut dengan tekad membara meraih kemenangan. “Ini adalah perjuangan tanpa henti.”
Sejumlah pihak di kawasan membaca respons tersebut sebagai penguatan poros solidaritas politik antara kelompok perlawanan Palestina dan otoritas de facto di Sana’a. Di sisi lain, pengamat menilai kabar mengenai serangan dan korban jiwa pada level tinggi pemerintahan Yaman—jika terkonfirmasi—berpotensi meningkatkan eskalasi regional serta memunculkan respons balasan yang lebih luas.
Hingga kini, belum ada rincian resmi yang dirilis publik terkait mekanisme serangan, lokasi persis, maupun pihak yang secara langsung mengklaim bertanggung jawab. Informasi mengenai identitas korban lain dan kondisi keamanan pascakeserangan juga menunggu konfirmasi lebih lanjut dari otoritas terkait. Sementara itu, pernyataan dari faksi-faksi Palestina menekankan bahwa solidaritas dan dukungan politik terhadap Yaman akan tetap dipertahankan di tengah situasi yang terus berkembang.
Front Populer untuk Pembebasan Palestina menyatakan bahwa kebijakan zionis yang penuh pembunuhan dan pengkhianatan menunjukkan kelemahan dan kegagalan mereka.
Mereka meyakini bahwa musuh hanya akan mendapatkan lebih banyak rasa malu dari kejahatan yang mereka lakukan.
Front ini juga menekankan bahwa kehilangan para pemimpin ini akan semakin menguatkan tekad Yaman untuk membela bangsanya, dan para syuhada akan menjadi penerang jalan menuju Yerusalem.