PM Yaman Ahmed Ghaleb al-Rahwi Dilaporkan Tewas dalam Serangan, Faksi Palestina Sampaikan Belasungkawa dan Tek

Kelompok Houthi mengeluarkan ancaman untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
ANCAM ISRAEL: Kelompok Houthi mengeluarkan ancaman untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah Perdana Menteri Yaman Ahmed Ghaleb al-Rahwi dinyatakan meninggal. 
0 Komentar

Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, menyampaikan dukacita atas para menteri yang gugur.

Mereka menekankan bahwa darah para menteri Yaman yang tumpah untuk mendukung rakyat Palestina kini bercampur dengan darah rakyat Palestina dalam pertempuran Banjir Al-Aqsa.

Hal ini menunjukkan persatuan bangsa dalam menghadapi musuh Zionis.

Gerakan Jihad Islam menganggap kematian para menteri sebagai lambang kehormatan dan kebanggaan bagi Yaman.

Baca Juga:Imbas Demo, Semua Data Hilang, DPRD Kabupaten Cirebon LumpuhPrihatin, ASN Pemkot Cirebon Masuk Penjara Lagi 

Mereka menegaskan bahwa darah rakyat Palestina dan Yaman bersatu dalam menghadapi Zionis.

Mereka yakin bahwa pemimpin dan rakyat Yaman tidak akan ragu untuk terus membela kehormatan bangsa dan menghukum kejahatan Zionis.

Gerakan Mujahidin Palestina menyatakan bahwa meninggalnya para pemimpin Yaman adalah bukti bahwa perjuangan mereka berada di jalan yang benar.

Mereka menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan melupakan pengorbanan besar yang diberikan oleh rakyat Yaman.

Gerakan ini melihat serangan terhadap pertemuan pemerintah Yaman sebagai bukti keputusasaan dan kegagalan Zionis dalam menghadapi serangan Yaman yang berkelanjutan.

Mereka juga yakin bahwa kepemimpinan Yaman akan mampu menghadapi cobaan ini dan terus berjuang melawan Zionis.

Dengan dinamika yang bergerak cepat, pihak-pihak internasional diimbau memantau pembaruan resmi untuk memastikan keakuratan informasi, termasuk klarifikasi dari pemerintah Yaman dan pernyataan dari aktor-aktor regional yang relevan. Dalam konteks ini, seruan akan deeskalasi dan perlindungan terhadap warga sipil tetap menjadi perhatian utama komunitas internasional. (*)

0 Komentar