Sekretaris Desa Jungjang, Rahmat Hidayat menyebutkan, target pembangunan akan dimulai tahun ini setelah analisis dampak lalu lintas rampung.
“Setelah penertiban ini, kami memaksimalkan percepatan pembangunan pasar induk. Targetnya tahun ini mulai berjalan,” kata Rahmat.
Pasar permanen tersebut diproyeksikan mampu menampung sekitar 800 kios satu lantai. Jumlah itu tidak hanya untuk 579 pedagang lama, tetapi juga pedagang kaki lima yang sebelumnya belum terakomodasi.
Baca Juga:Telkom Witel Priangan Apresiasi Pelanggan Industri Pemerintah Kota Cirebon Konsisten Tangani Stunting
“Prinsipnya, semua pedagang akan diakomodir. Dukungan mereka sangat penting, terutama terkait penentuan harga kios dan mekanisme penempatan,” tambahnya.
Sejumlah pedagang menyambut positif rencana ini, salah satunya Nurazizah. Dirinya mengaku lega dengan dibongkarnya pasar darurat yang menutupi akses toko mereka selama 4,5 tahun terakhir.
“Semoga pasar permanennya segera terbangun, supaya kami bisa berjualan dengan nyaman dan jalanan kembali lancar,” ungkapnya. (awr)