Bahkan, beberapa kali ia dituding merusak jalannya pertandingan karena keputusan-keputusan kontroversial. Tak heran jika banyak pihak menyebutnya sebagai “wasit spesialis Al Hilal” dengan reputasi yang dipertanyakan.
Data menunjukkan, Al Ali pernah dua kali memimpin laga Timnas Arab Saudi sebelum duel kontra Indonesia. Pertama pada Piala Teluk 2019 saat Saudi menang tipis 1-0 atas Qatar.
Kemudian di edisi 2025, ia kembali memimpin pertandingan Saudi yang berakhir dengan kekalahan 2-3 dari Bahrain.
Baca Juga:Penuh Haru dan Inspirasi, Peluncuran Buku 'Spiritabilitas' Karya Difabel Muhammad Dewana FahrizalPormas Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon Digelar, Ini Cabang Olahraga Yang Dipertandingkan
Dalam dua laga tersebut, Al Ali mengeluarkan tiga kartu kuning untuk pemain Saudi dan memberikan satu penalti yang kontroversial.
Kondisi ini membuat publik Indonesia semakin cemas. Mereka khawatir keputusan-keputusan Al Ali bisa merugikan Skuad Garuda saat menghadapi Arab Saudi yang tampil dengan status favorit.
Apalagi, laga ini sangat penting bagi Timnas Indonesia yang tengah berjuang menembus fase berikutnya Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekalahan bisa menghambat peluang Patrick Kluivert dan anak asuhnya untuk membuat sejarah.
Di sisi lain, publik Arab Saudi juga dibuat resah dengan penunjukan Al Ali. Meski tim mereka berstatus unggulan, catatan buruk sang wasit membuat fans tak tenang menghadapi pertandingan penentuan.
Sorotan ini jelas menambah tekanan bagi sang pengadil lapangan. Dengan sorotan dari dua kubu sekaligus, kesalahan sekecil apapun bisa memicu protes besar-besaran.
Kehadiran Al Ali di laga ini seolah menjadi dilema. Di satu sisi, ia berpengalaman memimpin pertandingan internasional, namun di sisi lain, rekam jejak kontroversialnya membuat laga rawan dipenuhi drama.
Bagi Timnas Indonesia, kewaspadaan tinggi mutlak diperlukan. Tak hanya menghadapi kekuatan Arab Saudi, Skuad Garuda juga harus siap mengantisipasi segala kemungkinan dari kepemimpinan wasit.
Baca Juga:Kholis, Pemuda Asal Krasak Mengolah Bambu Jadi Miniatur Perahu Bernilai JualDoakan Kelancaran Operasional, Perwira Kilang Balongan Santuni Anak Yatim
Patrick Kluivert diyakini akan mengingatkan anak asuhnya untuk tetap fokus pada permainan. Pelatih asal Korea Selatan itu tentu tak ingin skuadnya terprovokasi oleh keputusan wasit yang bisa mengganggu konsentrasi.
Meski begitu, mental dan disiplin pemain Indonesia akan menjadi kunci. Jika mampu mengontrol emosi, Garuda punya peluang mencuri hasil positif meski berada di bawah tekanan lawan dan kepemimpinan wasit.