RADARCIREBON.ID -Bulan Ramadhan sebentar lagi akan tiba, di mana setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa 1 bulan lamanya. Berpuasa berarti meninggalkan sejenak makan dan minum mulai dari lepas sahur sampai waktu sore hari.
Berpuasa di bulan Ramadhan pada hakekatnya hanya menggeser waktu makan kita di pagi dan siang hari, waktu makan pagi atau sarapan digeser pada waktu makan sahur kira-kira jam empat pagi dan waktu makan siang digeser ke waktu magrib kira-kira jam enam sore. Rutinitas waktu makan kita, sebenarnya jadi lebih teratur.
Sebagian dari kaum muslimin mengkhawatirkan dengan tidak makan dan minum selama berpuasa dapat mengalami gangguan terutama masalah lambungnya.
Baca Juga:Simak 5 Hal Berikut Dalam Menyambut Ramadhan 2023 Agar Kita Tidak Termasuk Orang Yang Merugi4 Alasan Kenapa Harus Datangi Alun Alun Surya Kencana Gunung Gede Pangrango, Ada ‘Surga Edeilweis’ di Dalamnya
Untuk itu artikel ini dibuat untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas, agar kaum muslimin dapat lebih kusyu dalam menjalanakan ibadah puasa, tanpa banyak pikiran mengenai kesehatan lambungnya.
Berikut ini beberapa fakta adakah korelasi atau hubungan antara berpuasa terutama di bulan Ramadhan dengan gangguan kesehatan terutama penyakit lambung.
Apakah Berpuasa di Bulan Ramadhan Aman Bagi Penderita Penyakit Lambung
Sejumlah studi mengungkapkan bahwa dengan berpuasa banyak memberikan dampak positif bagi yang mengamalkannya.
Dikutip dari laman yankes.kemkes.go.id puasa memiliki banyak manfaat baik segi kesehatan fisik maupun psikologis (Putsanra,2017)
Ditinjaiu dari sisi kesehatan fisik orang yang berpuasa akan mendapatkan beberapa manfaat di antaranya berpuasa dapat membakar lemak dalam tubuh, meningkatkan hormon pertumbuhan, meningkatkan fungsi otak, mengurangi tekanan darah, mengatur trigliserida, mengurangi resiko penuaan, dan penyakit berbahaya.
Sedangkan dari sisi psikologis orang yang bepuasa akan mendapatkan manfaat yakni dapat mengubah pikiran menjadi lebih tenang, damai, dan bahagia, serta mengurangi rasa takut dan agresif, kecemasan dan depresi.
Di sisi lain berpuasa juga dapat menumbuhkan rasa empati dan simpati, mematangkan kecerdasan emosional, serta memberikan mood positif bagi yang mengamalkannya.