Bupati Bantah Sengaja Ulur Mutasi

dri - soal mutasi (1)
BAHAS MUTASI: Bupati Cirebon Drs H Imron MAg menyebut pelaksanaan mutasi tinggal menunggu persetujuan draft pengisian jabatan camat yang harus direvisi karena pengajuan awal ditolak. Imron beralasan, posisi camat harus diisi orang yang berlatar belakang pendidikan seperti yang disyaratkan. FOTO: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON
Bupati Cirebon Drs H Imron MAg akhirnya buka suara terkait molornya proses
pengisian jabatan, rotasi dan mutasi di lingkup Pemkab Cirebon. Menurutnya,
bukan sebuah kesengajaan jika proses tersebut mundur dari jadwal yang sudah
ditargetkan sebelumnya.

Pada
dasarnya, kata bupati, Pemkab Cirebon berkeinginan agar pelaksanaan pengisian
jabatan, mutasi dan rotasi dilaksanakan dengan aturan dan ketentuan yang
berlaku. Untuk memenuhi hal tersebut, prosedur yang dilakukan pun melalui
tahapan yang disyaratkan.

“Bukan
saya menunda-nunda, tapi semuanya masih dalam proses. Sekarang saya masih
menunggu kabar terakhir terkait pelaksanaannya. Sabar saja pasti digelar, cuma
masalah waktu saja,” ujarnya, kemarin.

Baca Juga:Kasus Corona di Italia Terbesar setelah China, Pemerintah Belum Ada Rencana Evakuasi WNI100 Pasien DBD Meninggal

Diakui
Imron, kondisi tersebut terjadi bukan tanpa alasan. Salah satu yang mendasari
adalah pihaknya harus mengajukan nama-nama baru untuk pengisian jabatan dan
mutasi sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Kalau
untuk open bidding tidak ada masalah.
Cuma untuk pengisian jabatan camat memang ada masalah. Provinsi menolak nama
yang kita ajukan untuk mengisi jabatan camat, dan harus diajukan ulang.
Suratnya sudah kita kirim dan tinggal menunggu balasan saja,” imbuhnya.

Untuk
pengisian jabatan camat, menurut Imron, pemprov menyebut selain lulusan IPDN
dan sarjana pemerintahan, jabatan tersebut harus diisi orang dengan latar
belakang pendidikan Fisip.

“Saya
mengajukan sekmat untuk naik menjadi camat, tapi tidak bisa karena latar
belakang pendidikannya tidak sesuai. Kita mengikuti etika dan aturan saja. Sekarang
sudah direvisi dan dikirimkan. Tinggal menunggu hasilnya saja,” jelasnya.

Imron
mengaku, ingin agar proses pengisian jabatan, mutasi dan rotasi dilakukan dalam
satu waktu yang sama. Hal tersebut agar Pemkab Cirebon tidak membuat kesan
seperti sering mengadakan pengisian jabatan, rotasi dan mutasi di lingkup
Pemkab Cirebon.

“Sekali
lagi saya ingin prosesnya dibarengkan. Jangan dipisah-pisah. Biar sekalian,” bebernya.

Dikatakan
Imron, jika surat balasan tersebut sudah diterima oleh Pemkab Cirebon, maka
proses pengisian jabatan, mutasi dan rotasi bisa segera dilakukan.

Baca Juga:Bupati Ingatkan Kuwu Hati-hati Kelola Dana DesaPasien Cirebon; 1 Baru Pulang dari Singapura, 1 Bertemu Banyak Orang

“Kalau
suratnya sudah datang dari Kemendagri, sehari atau dua hari setelahnya kita
laksanakan. Kita sebar undangan untuk pelantikan,” ungkapnya. (dri)

0 Komentar