Ciayumajakuning Kasus DBD di Klaim Menurun

Ciayumajakuning Kasus DBD di Klaim Menurun
INFOGRAFIS DBD CIAYUMAJAKUNING
0 Komentar

bukan KLB, ini tetap kita tangani secara optimal dan profesional,” tandas
kadinkes.

Dari Indramayu, data Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu menyebutkan untuk bulan Januari 2020 ditemukan 31 kasus DBD, sementara bulan Februari 32 kasus DBD. Dari jumlah tersebut, tidak ada korban meninggal dunia.

DATA DBD: Kadinkes Kabupaten Indramayu dr Deden Boni Koswara mengatakan kasus DBD pada Januari-Februari 2020 mengalami penurunan dibandingkan Januari-Februari 2019. FOTO: UTOYO PRI ACHDIE/RADAR INDRAMAYU

Baca Juga:Malam Ini Momen Temu Sastrawan Tasik-Cirebon, Bahas Novela “Hari Terakhir di Rumah Bordil”Bupati Bantah Sengaja Ulur Mutasi

“Alhamdulillah di
Kabupaten Indramayu sejak awal tahun hingga saat ini tidak ada korban meninggal
akibat DBD. Mudah-mudahan ini merupakan bukti kalau masyarakat mulai sadar
untuk menjaga kebersihan lingkungan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Indramayu dr Deden Boni Koswara, Selasa (10/3).

Deden mengatakan, meski
kasus DBD pada Januari 2020 mengalami penurunan dibandingkan Januari 2019, tapi
pihaknya tetap mewaspadai penyebaran penyakit ini. Pasalnya, hujan yang tak
menentu seperti saat ini kerap menimbulkan genangan air yang jadi sarang
bertelurnya nyamuk aedes aegypti.

Ia mengimbau masyarakat
untuk terus melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan
3M Plus. Yakni, mengubur, menguras, dan menutup tempat penampungan air, serta
pembubuhan bubuk abate. Deden menilai, kegiatan PSN jauh lebih efektif
dibandingkan fogging. Pasalnya, fogging hanya bisa membasmi nyamuk dewasa.
Sedangkan larva nyamuknya tak bisa mati dan akan terus melanjutkan siklus DBD.

Selain itu, dengan
melakukan fogging, maka sama artinya dengan menyemprotkan polutan ke
lingkungan. Hal itu akan menimbulkan masalah kesehatan lingkungan bagi
masyarakat. “Fogging itu kurang efektif. Lebih baik melakukan pencegahan dengan
terus menjaga kebersihan lingkungan,” pesannya.

Sementara Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka mencatat selama Januari-Februari, kasus DBD mencapai 77
kasus. “Untuk Januari cukup tinggi, 40 kasus. Di bulan Februari 37 kasus. Di Februari
ada satu pasien asal Kecamatan Rajagaluh meninggal dunia,” kata Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka H Alimudin SSos MM MMKes, Selasa (10/3).

Ia menyebutkan, angka
kasus DBD tersebar di sejumlah wilayah yang ditetapkan endemis DBD. Di antaranya
Jatiwangi, Kelurahan Munjul, Kecamatan Kasokandel, Kadipaten, Dawuan,
Majalengka, Ligung, Sumberjaya, dan Jatitujuh serta beberapa wilayah utara

0 Komentar