Disabilitas Juga Bisa Perkuat Ekonomi

Disabilitas Juga Bisa Perkuat Ekonomi
SEMINAR: Ketua TP PKK Provinsi Jabar Atalia Ridwan Kamil menghadiri seminar 'Tech To Impact' yang digelar Kedutaan Besar Inggris melalui UK-Indonesia Tech HUB di The Trans Luxury Hotel Bandung, Senin (9/3). FOTO: Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar
0 Komentar

BANDUNG – Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar), Atalia Ridwan
Kamil, memuji seminar bertajuk ‘Tech to Impact’ yang digelar Kedutaan Besar
Inggris melalui UK-Indonesia Tech HUB di The Trans Luxury Hotel Bandung, Senin
hingga Jumat (9-13/3). Sebab, Tech to Impact dikhususkan bagi perempuan dan
kaum disabilitas, yang ingin memajukan usaha ekonomi kreatif.

Menurut Atalia, kaum perempuan
dan disabilitas cukup termarginalkan sehingga seminar ini dapat menjadi
peningkatan kapasitas dan skill
melalui pemanfaatan teknologi.

“Programnya saya kira bagus,
tepat sasaran, karena menyasar juga kepada masyarakat yang selama ini
terabaikan. Jadi, disabilitas dan perempuan ini menjadi target sasaran kita,
supaya mereka juga mampu secara mandiri meningkatkan kesejahteraan melalui
teknologi. Salah satunya adalah terkait dengan perekonomian,” ucap Atalia.

Baca Juga:Tanamkan Kecintaan Seni dan Budaya Lewat PagelaranKemendagri: IPM Jabar Tinggi

Pihaknya melibatkan pengurus
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar pada seminar ini. Sehingga,
ilmu dari Kedutaan Besar Inggris dapat disebarluaskan dan diimplementasikan di
seluruh Jabar.

“Harapan dari saya, mudah-mudahan
program ini bisa terus dikerjasamakan ke depannya, termasuk juga ada langkah
nyata untuk mendorong di 27 kota/kabupaten terkait dengan program yang sama,”
kata Atalia.

Sementara itu, Head of Economics
and Digital at British Embassy (Kedutaan Besar Inggris) Ginny Ferson berujar
bahwa misi dari kegiatan ini adalah penguatan ekosistem digital di Indonesia, peningkatan kapasitas para pelaku ekosistem digital di Indonesia, serta partnership antara kedua ekosistem di
Indonesia dan UK.

British Embassy, kata Ginny,
berpandangan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki program-program peningkatan
kesejahteraan perempuan dan kaum disabilitas yang cukup baik. Namun, Pemerintah
Inggris memiliki pengalaman yang bisa membantu menyukseskan program-program
tersebut.

“Ada banyak orang Indonesia yang
memiliki usaha startup, banyak ide,
tapi butuh dorongan untuk menjadi unicorn,”
kata Ginny.

Pihaknya tidak memiliki kendala
untuk menggelar Tech to Impact dan sangat kagum dengan antusiasme masyarakat
Indonesia terhadap kegiatan ini. Selain itu, visi yang sepaham dan sejalan
antara kedua pemerintah semakin memudahkan kerja sama seminar ini.

“Kita melihat antusiasme tinggi,
banyak kesempatan, serta prioritas kami sangat sejalan dengan prioritas

0 Komentar