Dodon Lempar Handuk? Ngaku Sakit dan Tidak akan Ikut Penulisan Makalah

kursi pejabat
0 Komentar

KUNINGAN – Di tengah peserta lainnya melakukan
persiapan guna menghadapi tahapan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama (JPT) di lingkup Pemkab Kuningan, kabar mengejutkan datang dari salah
satu peserta seleksi yaitu Dodon Sugiarto MPd. Pria yang menjabat sebagai
Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) tersebut berniat
untuk mundur dari persaingan lelang jabatan. Alasannya, sedang sakit sehingga
tidak mungkin ikut tahapan penulisan makalah.

Bahkan hari ini (kemarin, red), dirinya lebih awal pulang karena sakit. Dodon juga merasa jika memaksakan ikut tidak akan optimal hasilnya. “Sepertinya saya tidak akan hadir dalam tahapan penulisan makalah. Ini disebabkan kondisi saya yang sakit. Hari ini (kemarin, red) saya langsung pulang ke rumah dari kantor selesai memimpin apel pagi. Kondisi kesehatan saya sedikit terganggu, sehingga ketika ikut seleksi juga belum tentu optimal,” papar Dodon kepada Radar Kuningan, kemarin (2/3).

Di samping
soal alasan kesehatan, Dodon juga merasa tidak akan lulus seleksi lantaran
pilihannya tidak sesuai dengan kemampuannya. Dia menerangkan, ketika mendaftar,
dirinya membidik jabatan Kepala Disporapar karena cukup lama berdinas di
instansi tersebut. Sedangkan pilihan keduanya mengambil posisi kepala Bappeda.

Baca Juga:Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama BerubahBCL Hadir di Indonesia Idol

“Saya
merasa memiliki kemampuan untuk bersaing di posisi kepala Disporapar, bukan kepala
Bappeda. Karena itu, pilihan pertamanya yakni kepala Disporapar, sedangkan kepala
Bappeda hanya dijadikan pilihan kedua. Ternyata saya tidak lulus untuk kepala
Disporapar, dan lulus di kepala Bappeda,” terang Dodon.

Di tengah
kegamangan dan merasa bukan kemampuannya di Bappeda, Dodon memilih untuk tidak
ikut tahapan selanjutnya. Tapi jika ada sanksi yang diberikan kepada dirinya
karena mengundurkan diri dari seleksi, Dodon terpaksa akan melanjutkan ikut
tahapan open bidding.

“Kalau
tidak ada sanksi, ya saya memilih untuk tidak meneruskan tahapan seleksi.
Sebab, saya tidak mempunyai kemampuan untuk memimpin Bappeda. Banyak orang yang
berkompeten untuk memimpin Bappeda. Seperti Pak Usep, Pak Wahyu, Pak Waluyo
yang mana mereka lama berdinas di Bappeda,” sebut dia.

Terpisah,
Kepala Bidang Perpindahan, Pengangkatan dalam Jabatan, Kesejahteraan Pegawai

0 Komentar