Erdogan Tokoh Muslim Dunia Paling Berpengaruh

poster-kampanye-recep-tayyip-erdogan-foto-reuters
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan masuk peringkat pertama tokoh muslim paling berpengaruh di dunia.
0 Komentar

Erdogan Tokoh Muslim Dunia Paling Berpengaruh*Tiga Nama dari Indonesia
Masuk Kategori 50 Besar
 
JAKARTA – The Muslim 500 kembali merilis daftar 50 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia tahun 2021. Dalam daftar tersebut, tiga diantaranya dari Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali masuk daftar 50 muslim paling berpengaruh di dunia tahun 2021, yakni berada di urutan ke-12, naik satu peringkat dari tahun sebelumnya.
Dua tokoh lainnya adalah Ketua Umum PBNU KH Aqil Siradj yang berada di posisi ke-18 dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi bin Yahya yang berada di posisi ke-32.
Dilansir dari situs resmi The Muslim 500, posisi pertama 50 muslim paling berpengaruh di dunia 2021 diisi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dia menggeser tempat Syekh Muhammad Taqi Usmani dari India yang kini turun ke posisi ke-5.
Adapun Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud juga naik peringkat ke posisi 2, sementara tahun lalu di peringkat ke-6. Sedangkan sosok yang tahun lalu menempati posisi nomor satu adalah pemimpin Deobandi Sheikh Muhammad Taqi Usmani, kini berada di posisi ke-5.
Posisi lima besar 50 muslim paling berpengaruh di dunia diisi Erdogan, Raja Salman, Ayatollah Ali Khamenei (pemimpin tertinggi Iran), dan Syekh Muhammad Taqi Usmani.
Nama-nama populer di telinga lain yang masuk dalam daftar 50 besar adalah Putra Mahkota Uni Emirat Arab Syeikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (peringkat 7), Perdana Menteri Pakistan Imran Khan (15), pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah (20), Putra Mahkota Arab Saudi Mohemmed bin Salman (23), ulama Qatar Yusuf Al Qaradawi, Presiden Singapura Halimah Yacob (37), dan pemain sepak bola Mohamed Salah (42).
Dalam pernyataan, The Muslim 500 menjelaskan saat ini ada sekitar 1,9 miliar umat Islam di dunia atau 26 persen dari total populasi dunia.
“Publikasi ini bertujuan untuk memastikan pengaruh beberapa muslim terhadap komunitas atau atas nama komunitas tersebut,” bunyi pernyataan.
Nilai ‘pengaruh’ dinilai dari sejauh mana dia memiliki kekuatan, baik secara budaya, ideologis, keuangan, politik, atau lainnya, untuk membuat perubahan yang akan berdampak signifikan pada dunia Islam atau muslim.

0 Komentar