Imaji Perusuh

catatan-dahlan-iskan
KESERUAN para perusuh Disway saat berfoto bersama di Kampung Agrinek.-Raka Denny for Disway-
0 Komentar

Lambat laun menjelang Salat Jumat, perusuh memenuhi lobi hotel. Apalagi kalau bukan salam salaman dan saling berkenalan. Ternyata hanya Pak M. Arifin, Pekalongan dan Thamrin Dahlan yang nama di Disway dan di KTP sama.  Lain perusuh pakai nama samaran alias palsu.

Motif pakai nama beda? Beragam jawaban. Dari takut sama istri, biar nyaman, rahasia rahasiaan sampai motif menyamar agar keteledoran berkomentar tidak disentil admin atau pembaca Disway. Salut denagn dr Sandra dan suami, Mr Hady, namanya betulan.

Pembicaraan perusuh terkait kamp lumayan seru. Apa apaan ini Abah memasukkan kita ke dalam kamp. Apakah ini sejenis hukuman karena sering usil. Anda tahu sendiri dari pelajaran sejarah bahwasanya kamp itu seram mencekam.

Yuk Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia:

Baca Juga:Mengenal Paspampres, Pasukan Pengamanan Presiden yang Memperingati Hari Bhakti Ke-77Resmi Masuk Polres Ciko, AKBP Ariek: Ada Damai, Sukacita, dan Kekeluargaan yang Dipancarkan di Sini

kamp dan tenda (kemah dan sebagainya) yang didirikan di alam terbuka sebagai tempat perhentian serdadu, Pramuka, atau musafir; barak; 2 pengasingan: pada zaman penjajahan, tidak sedikit — untuk mengasingkan pemimpin kita yang tertawan;

Nah ketika ditambah kosa kata — konsentrasi menjadi lebih seram: “tempat penahanan warga masyarakat (pada umumnya tanpa melalui proses pengadilan) yang dianggap membahayakan kedudukan pemerintah yang sedang berkuasa”.

Pak Mario siap mental. Perusuh tak terpilih menakut-nakuti. Ada ular lah, ada badai lah ada …. Anda bisa nambahi sendiri.  Akibatnya seorang perusuh gagal masuk kamp. Tampaknya termakan prank. Walaupun sudah di bujuk bujuk Mbak Pipit: aman, aman, dan nyaman, Bapak, jangan risau, ada saya,…

Kami 21 pesuruh eh perusuh tidak ada nan risau. Niat ingin bertatap muka dengan Bapak Dahlan Iskan, mantan menteri BUMN yang fenomenal mengalahkan rasa cemas. Kapan lagi bisa bersua dan berbincang menimba ilmu sukses selama 48 jam terus menerus dari Abah.

Para pemilik nama palsu semakin akrab selama perjalanan darat ke Desa Cikeusik Agrowisata Agrinex, Pandeglang, Banten. Makan siang di mobil.  Mbak Dipa berbaik hati menyediakan 3 kotak kue maknyus. Air mineral lebih dari cukup. Bus bagus, sopir tambun.

Mas Tomy, dirut Harian Disway, yang mengawal perusuh, berbaik hati membuat WAG Agrinex. Jadilah perjalanan, walaupun cukup jauh, namun terasa dekat bersebab ada hiburan.  Berkomunikasi di dunia maya melalui WAG Perusuh.

0 Komentar