Masyarakat Majalengka Diminta Waspada Bencana, Intensitas Hujan Tinggi Sawah Kebanjiran

Para petani mengaku sangat kesulitan dan terancam merugi akibat areal pertanian yang selalu terendam banjir.
DIHANTUI BANJIR: Para petani mengaku sangat kesulitan dan terancam merugi akibat areal pertanian yang selalu terendam banjir/PAI SUPARDI/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Kepala BPBD H Iskandar Hadi P kembali mengingatkan agar masyarakat di Kabupaten Majalengka untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi bencana alam, menyusul masih tingginya intensitas hujan saat ini.

Kewaspadaan dini tersebut harus terus ditingkatkan, meningkat  kerawanan bencana di Majalengka sulit diprediksi. Dan, bisa terjadi baik saat musim penghujan, maupun  kemarau. Sehingga tidak ada salahnya masyarakat untuk tetap waspada kapan pun.

“Masyarakat biasanya beranggapan bahwa bencana terjadi saat musim penghujan, tapi perlu diwaspadai juga saat musim kemarau,” katanya saat ditemui di kantornya kemarin.

Baca Juga:Kiper Timnas U-20 Asli Orang Majalengka, Ini Profilnya…Inilah Cara Mudah Dapat Saldo DANA Gratis Rp3.000.000 dengan Aplikasi BNC Digital Bank

Bencana yang perlu diwaspadai ketika musim kemarau seperti kebakaran. Baik kebakaran di perumahan ataupun di daerah hutan.

Menurut data yang di dapat dari BPBD selama tahun 2022 kebakaran yang terjadi di Majalengka terdapat beberapa insiden kebakaran rumah maupun hutan.

Dan hal yang perlu diwaspadai saat musim penghujan seperti ini kata dia, di antaranya bencana banjir, tanah longsor, pohon tumbang serta petir dan angin.

Dan kesiapsiagaan serta kewaspadaan terhadap bencana itu sendiri sebutnya, bukan hanya di daerah yang berada di dataran tinggi saja, melainkan di daerah dataran menengah ke bawah juga harus waspada.

“Bukan hanya terhadap warga yang berada di dataran tinggi. Memang longsor terjadi di dataran tinggi, tidak pernah di dataran rendah longsor, tapi bencana lain perlu diwaspadai,” jelasnya.

Untuk daerah rendah bencana yang perlu diwaspadai seperti angin puting beliung, sambaran petir dan banjir ketika musim penghujan.

Selama tahun 2013 bencana longsor terjadi sebanyak 36 kali, angin puting beliung sebanyak 12 kali, sambaran petir 1 kali dan banjir 5 kali.

Baca Juga:INFO PENTING! KUR BRI 2023 juga Terbuka untuk Calon TKI yang akan Berangkat Kerja ke Luar Negeri28 Anak Sekolah MTs di Majalengka Diperiksa, Ternyata yang Sehat Cuma 5 Orang

Sementara itu Dede Muhani salah seorang warga Kertajati mengakui, saat ini wilayahnya setiap musim penghujan terus dihantui dengan ancaman banjir.

Pasalnya kata dia aliran Sungai Cimanuk kerap tidak mampu menampung debit air hujan, sehingga meluap ke areal pemukiman termasuk ke areal pertanian.

0 Komentar