Pabrik Busa Arjawinangun Terbakar, Petugas Damkar: Kejadian Magrib, Lapornya Pas Isya

pabrik-busa-terbakar
Pabrik busa Arjawinangun terbakar, petugas Damkar: kejadian magrib, lapornya pas isya. Foto: Cecep Nacepi/Radar Cirebon.
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID- Penyebab kebakaran pada salah satu pabrik busa di Arjawinangun belum bisa dipastikan.

Tapi, satu hal yang jadi sorotan adalah telatnya laporan pihak pabrik busa kepada Petugas Pemadam Kebakaran Pos Jaga Arjawinangun.

Hal itu diungkapkan Danpos Pos Jaga Arjawinangun, Cuhandi.

Katanya, awal informasi diketahuinya ada api di pabrik busa itu pada waktu magrib, yakni Senin (27/2/2023).

Baca Juga:17 Jam, Api Masih Membara di Pabrik Busa ArjawinangunIni Tanggapan Wabup Cirebon soal Pelajar Buang Bayi

Namun, kata Cuhandi, saksi di lokasi kejadian, yakni di pabrik busa itu, tidak langsung menelepon petugas.

Sehingga, api yang awalnya kecil jadi besar. Baru pada waktu isya, saksi menelepon petugas pemadaman kebakaran.

“Awal informasi, ada api itu pas magrib. Tapi kita menerima telepon sudah isya,” kata Cuhandi, Selasa (28/2/2023).

“Begitu anggota kami ke lokasi dan hendak masuk memadamkan api, api sudah besar dan menyambar drum-drum berisi solar. Jadi kita mundur dan minta bantuan,” sambung Cuhandi.

Cuhandi mengatakan pihaknya harus mundur karena api semakin membesar dan terjadi ledakan di dalam pabrik busa itu.

Ledakan-ledakan itu berasal dari drum-drum yang berisi bahan kimia cair. Ledakan bahkan terjadi hingga Selasa dini hari (28/2/2023).

“Yang terbakar ini bahan kimia cair yang merupakan bahan untuk membuat busa kasur. Juga ini bahan material yang mudah terbakar,” timpal M. Fery Afrudin, Kadis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Cirebon

Baca Juga:Simak Jadwal Samsat Keliling Cirebon, 28 Februari dan 1, 2 Maret 2023Pabrik Busa di Arjawinangun Terbakar, Ini Situasi Terkini sampai Jelang Tengah Malam

“Jadi kami kesulitan untuk pemadaman. Selain itu, saat anggota kami ke TKP, api sudah besar. Mereka (saksi di lokasi) terlambat memberitahu kami. Sehingga kami kesulitan,” sambung M. Fery Afrudin.

Dikatakan Fery, meski hingga 19 jam api belum padam dan 90 persen bangunan pabrik busa terbakar, tercatat tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Pihaknya pun sudah melakukan upaya maksimal sampai meminta bantuan Damkar Kota Cirebon dan Damkar Majalengka.

Untuk penyebabnya, Fery mengaku belum mengetahui itu secara pasti. Begitu pula kerugiannya, masih belum diketahui, mengingat banyak pula kabel PLN yang putus akibat kebakaran tersebut.

0 Komentar