Pejabat Kota Cirebon Kena Corona

sekda-kota-cirebon
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi saat konferensi pers di PSC 112. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Bertubi-tubi. Pejabat Kota Cirebon terus diterjang kasus Covid-19. Setelah walikota dilarikan ke RS Advent, giliran Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kadini SSos dirawat di RS Gunung Jati karena mengalami sesak nafas, dan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Dra Santi Rahayu terkonfirmasi positif Covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSI kepada Radar membenarkan kalau kepala DSPPPA terkonfirmasi positif Covid-19. Begitu juga dengan kepala dinas LH Kadini yang saat ini menjalani perawatan di RSDGJ karena merasa sesak nafas, sehingga mesti diberi oksigen.
Pihaknya menyinggung tentang kepala DSPPPA yang positif karena ada kemungkinan dari kluster DSPPPA, sehubungan dengan adanya salah satu kepala bidang setempat yang positif.
Sebelum itu, mantan Sekda yang juga Inspektur di Inspektorat, Drs H Asep Dedi yang terlebih dahulu dirawat karena terpapar. “Kondisi pak Asep Dedi sudah mulai membaik dan sudah bisa makan. Karena  awalnya muntah dan tidak bisa makan,” bebernya kepada Radar, kemarin.
Bukan hanya itu, Sekretaris Satpol PP, Drs Buntoro Tirto juga menjalani perawatan isolasi mandiri di hotel karena masih demam.
Ditanya soal kondisi walikota hingga hari Senin pagi kemarin, Gus Mul menegaskan bahwa orang nomor satu di Kota Cirebon itu dalam kondisi stabil. “Pak Walikota alhamdulillah kondisinya stabil,” ujarnya.
Sebagai ketua harian Satgas Covid-19, Gus Mul mengingatkan dan mengimbau para perangkat daerah dan BUMD untuk meningkatkan protokol kesehatan. Karena kondisi Kota Cirebon saat ini sangat mengkhawatirkan. Potensi tertular dan menularkan sangat tinggi. Karenanya, yang terpenting bagaimana bisa mencegahnya. Gus Mul menyinggung potensi besar penularan covid adalah perjalanan dinas. Itu kenapa dirinya membatasi perjalanan dinas, karena menjadi salah satu faktor utama.
“Kami minta perjalanan dinas dibatasi. Kalau tidak perlu banget, mohon jangan melakukan perjalanan dinas,” tegasnya.
Untuk pengobatan, kepala Dinas Kesehatan sudah mengadakan rapat dengan  direktur rumah sakit agar melakukan penambahan ruangan isolasi. Termasuk tambahan 76 bed tambahan di ruang Prabu Siliwangi RS Gunung Jati sehingga total menjadi 155 bed.

0 Komentar