Perketat Penjagaan Jelang Long Weekend

penutupan-jalan-kota-cirebon
PENUTUPAN JALAN: Petugas melakukan penutupan ruas Jl Nyimas Gandasari untuk menghindari penumpukan kendaraan. Langkah ini dilakukan guna mencegah penularan Covid-19. Foto: OKRI RIYANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes menjelaskan, terkait layanan pasien khusus Covid-19, sebetulnya masih dibuka melayani pasien masuk yang hendak dirawat di ruang isolasi atau ruang perawatan di RSD Gunung Jati.
“Kalau untuk pasien covid, masih jalan. Hanya saja, informasi saat ini dari 74 bed perawatan pasien Covid-19, tersisa kamar yang tersedia hanya 20 bed lagi. Kalau layanan rujukan pasien lain (di luar Covid-19), tergantung kesiapannya kapan,” ujar Edy kepada wartawan, Jumat (23/10).
Akan tetapi, jika pasien covid yang dirawat di RSD Gunung Jati sudah lebih dari daya tamping, maka pihaknya sudah meminta kepada rumah sakit lain yang ada di Kota Cirebon dan daerah sekitar, agar bersiap untuk mau menerima rujukan pasien covid, khususnya yang bergejala dan memerlukan penanganan segera.
Selain itu, kata dia, layanan rujukan yang biasa ditangani di RSD Gunung Jati, memang biasanya dari faskes tingkat pertama banyak pasien yang diarahkan oleh sistem untuk dirujuk pengobatan spesialisnya ke RSD Gunung Jati.
Namun, dengan kondisi demikian, tentu dari faskes tingkat pertama ada alternatif faskes rujukan spesialis ke tempat lain. Karena sistem rujukan dari faskes tingkat 1 ke faskes jenjang berikutnya sudah diatur oleh aplikasi sistem yang disediakan oleh BPJS Kesehatan.
“Kalau misalnya pasien dari puskesmas perlu rujukan ke pengobatan spesialis, itu sudah diatur di aplikasi JKN oleh BPJS Kesehatan. Jadi tidak perlu khawatir karena pasien bisa memilih dirujuk ke layanan spesialis yang disediakan di rumah sakit atau klinik lain,” ujarnya.
Menurutnya, yang cukup berpengaruh justru layanan tes PCR. Selama ini yang biasa dilakukan pihaknya ketika selesai mengambil spesimen lendir saluran pernafasan dari para peserta swab test, dikirim ke laboratorium PCR RSD GJ dan RS Pelabuhan.
Tapi, berhubung saat ini laboratorium PCR RSD Gunung Jati sedang lockdown, maka saat ini hanya bisa dikirim ke RS Pelabuhan. Karena sejauh ini, RS Pelabuhan menyatakan kesiapannya mengetes PCR dengan kapasitas 150 sampel per hari.
“Bedanya, kalau kemarin di RSD Gunung Jati bisa kita kirim 150 sampel dan di RS pelanuhan 150 sampel (per hari). Sekarang mungkin dibatasi dulu hanya bisa 150-200 sampel sehari, karena mereka juga melayani pengujian PCR bukan dari kita saja, tapi permintaan kiriman dari daerah lain,” ungkapnya.

0 Komentar