Selamat Jalan KH Tamam Kamali, Kiai yang Mewakafkan Hidupnya untuk Mengaji dan Mengajar Alquran

KH-Tamam-Kamali-Wafat
Foto kenangan KH Tamam Kamali (tengah) bersama istrinya Nyi Hj Fathimah Hannan (kiri) saat dijenguk Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj. Foto: Istimewa
0 Komentar

CIREBON – KH Tamam Kamali, pengasuh Pondok Pesantren MQHS dan Al-Kamaliyah Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, wafat, Kamis (12/3). Almarhum meninggal di usia ke-78 tahun karena stroke.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. KH Tamam Kamali Pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon Telah Wafat, Kamis Pk. 4.30 WIB. Semoga penuh maghfiroh dan husnul khotimah,” tulis KH Zamzami, kerabat almarhum, disampaikan lewat Whatsapp Group.

Berita duka itu langsung mendapat sambutan bela sungkawa dari banyak kalangan. Karena suami dari Nyi Hj Fathimah Hannan itu merupakan salah satu ulama sepuh penghafal Alquran di wilayah Cirebon.

Baca Juga:Laut, Jalur Favorit Sindikat NarkobaPengelolaan BMD Masih Bermasalah

Almarhum meninggalkan lima anak laki-laki dan satu perempuan. Semasa hidupnya, almarhum merupakan salah satu ulama yang menjadi pentashih Alquran di Indonesia bersama KH Akhsin Sakho Muhammad dan lainnya.

Ustad Jamaludin Mohammad, salah satu anaknya, menyebutkan, almarhum meninggal karena stroke di akhir hidupnya. “Sudah lama terkena stroke dan memang karena sudah tua,” katanya.

Menurut Jamal, almarhum yang lahir tahun 1942 banyak laku yang menjadi teladan anak-anaknya. Salah satunya, almarhum mewakafkan hidupnya untuk mengaji dan mengajar Alquran.

Selama hidupnya, almarhum juga istiqamah mengamalkan Alquran dan membaca selawat. “Almarhum tidak tinggal mendaras Alquran selama hidupnya,” kata Jamal.

Untuk diketahui, Ponpes MQHS dan Al-Kamaliyah yang diasuh KH Tamam Kamali berdiri sejak 1967. Hampir 53 tahun almagfurlah mendidik, mengajar dan mensyiarkan Alquran kepada ribuan santri.

Capaian penting selama Ponpes MQHS dan Al-Kamaliyah berdiri, para santri dididik membaca Alquran sampai fasih. Karena itu, pesan almarhum kepada para santri, alumni dan masyarakat pada umumnya agar jangan lepas mendaras Alquran.

“Dalam kondisi apa pun; suka maupun duka, jangan sampai lupa dan lepas bertadarus Alquran. Karena Alquran multifungsi kemukjizatanya,” kata KH Tamam Kamali, lewat menantunya, Ust Ahmad Kholiq.

Baca Juga:Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 24 AprilDua Jambret Ini Incar HP Wanita dan Pemandu Lagu

Kiai Tamam juga berharap, santri harus memiliki keilmuan Alquran yang terstandar. “Setelah dirasa cukup, diharapkan mau mengajarkan dan mengamalkannya,” harapnya. (hsn)

0 Komentar