Trump Blokir Visa Masuk Pekerja Asing

Trump holds first campaign rally since virus erupted
TRUMP DIDEMO: Para pengunjuk rasa berbaris dan menggelar protes di dekat BOK Center di mana Presiden AS Donald Trump melakukan kampanye di Tulsa, Oklahoma Minggu (21/6). Demo mengisyaratkan adanya risiko tertular Covid-19 lebih besar di arena kampanye. FOTO: AFP
0 Komentar

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) segera memberlakukan pembatasan bahkan memblokir visa masuk pekerja asing. Alih-alih langkah ini dilakukan untuk melindungi warganya akibat pandemi wabah Virus Corona (Covid-19).
Penegasan ini disampaikan langsung Presiden Donald Trump, dalam beberapa hari ke depan. ”Kami akan mengumumkan sesuatu besok atau lusa terkait pembatasan visa,” kata Trump kepada Fox News Channel, Minggu (21/6).
Bagi Trump, keputusan ini tidak ada pengecualian. ”Kita membutuhkan pekerja asing untuk perusahaan-perusahaan besar, yang telah sekian lama mempekerjakan orang-orang tertentu. Tapi pembatasan ini tanpa ada pengecualian. Soal kapan berakhir pembatasan itu, belum bisa dipastikan,” terang Trump tanpa memberikan penjelasan alasan lainnya.
Para kritikus mengatakan, Trump tampaknya akan menggunakan pandemi untuk mencapai tujuannya yang sudah lama, yaitu membatasi imigrasi ke Amerika Serikat. Sikapnya yang keras tentang imigrasi merupakan aspek penting bagi para pemilih saat ia berupaya terpilih kembali sebagai presiden.
Perusahaan-perusahaan besar Amerika, khususnya di sektor teknologi, telah mendesak Trump untuk tidak menghalangi aliran pekerja asing ke Amerika Serikat. Menurut mereka, halangan itu akan merugikan perekonomian.
Tindakan baru itu akan menjadi langkah terkini Trump untuk membatasi imigrasi dalam menanggapi pandemi dan keterpurukan ekonomi. Pada April, ia memerintahkan penangguhan sementara pada beberapa kalangan orang asing untuk tinggal secara permanen di Amerika Serikat.
Trump pada Maret juga mengumumkan peraturan baru yang berfokus pada kesehatan dan memungkinkan imigran yang tertangkap di perbatasan bisa dideportasi dengan cepat. Peraturan itu juga secara virtual memutus akses ke sistem suaka AS.
Pada saat yang sama, ia mengumumkan perbatasan darat dengan Kanada dan Meksiko akan ditutup untuk penyeberangan yang tidak penting. Pemberlakuan penutupan itu telah diperpanjang beberapa kali.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Jumat melaporkan data terkini kasus virus corona sebanyak 2.178.710 kasus, yang bertambah 23.138 kasus dari jumlah sebelumnya. Pihaknya mengatakan bahwa jumlah kematian juga bertambah 733 menjadi 118.365.
CDC melaporkan data kasus penyakit pernapasan, yang dikenal Covid-19 dan disebabkan oleh virus corona jenis baru, pada 21 Juni pukul 16:00 waktu timur dibandingkan dengan laporan sehari sebelumnya. Jumlah kasus versi CDC tidak berarti mencerminkan kasus yang dilaporkan oleh setiap negara bagian. (fin/ful)

0 Komentar