Urban Farming, Solusi Bisnis di Lahan Terbatas

Urban Farming, Solusi Bisnis di Lahan Terbatas
BERNILAI EKONOMIS: Chiska Nova Harsela mendirikan Green House di Jl Simaja Selatan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. FOTO: OKRI RIYANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

terpasang paralon untuk media penanaman. Bahkan lebih keren bentuknya karena
Muhamad mendesain dalam bentuk spiral. Dan itu semakin menambah keasrian. Dari
total pipa terpasang tercatat sekitar 250 hole untuk tanaman sawi pagoda.

Sebelum menanam di tiap hole, Muhammad
sudah mempersiapkan terlebih dahulu bibit menggunakan semacam busa yang juga eks
limbah batubara. Setelah tumbuh akar dan daun, kemudian dipindahkan ke setiap
hole. Melalui sirkulasi air yang terus mengalir selala 24 jam, maka akan
bertumb dalam waktu 1,5 bulan. Tanaman sawi pagoda siap panen bila sudah adalah
mekar.

Untuk pemasaran, Muhammad sudah
memilki pelanggan yang datang ke rumah. Mereka rata-rata adalah reseller karena
akan dijual lagi. Untuk sekali panen, satu hole Muhammad menjual dengan harga
Rp5 ribu. Sedangkan reselller bisa menjual ke konsumen hingga Rp10 ribu. Bahkan
reseller ada yang menjualnya secara online.

Baca Juga:PMI Butuh Mobil Donor DarahGadget Bisa Buat Anak Terlambat Bicara

Bahkan untuk memasarkan produknya,
Muhammad saat ini sudah memiliki brand yang diberi nama Vars, sayuran segar
organik Griya Hydroponik Majasem Cirebon.

Muhamad mengaku sejak awal menerjuni dunia hydroponik tercatat sudah empat kali panen. Dibantu dengan istri tercinta Angki Wulandari, Muhammad saat ini merambah jejaring ke sekolah dan rumah-rumah yang ingin menanam hydroponik.

KREATIF: Mantan anggota dewan, Muhammad sudah memiliki brand sayuran segar organik, Griya Hydroponik Majasem Cirebon. FOTO: OKRI RIYANA/RADAR CIREBON

Bahkan sudah ada beberapa sekolah dan
rumah yang meminta dipasang untuk tanaman hydroponik. Tawaran yang diterima Muhammad
pun bukan sekadar tawaran dengan memasang instalasi lalu ditinggal. Tapi
Muhammad melakukan pendampingan sejak awal pemasangan instalasi, menanam hingga
panen. Sehingga customernya benar benar merasakan pendampingan dan transfer
Ilmu secara langsung.

“Mulai pemasangan instalasi hingga
panen terus kita dampingi,” tandas Muhammad.

Keberhasilan Muhamad mengembangkan
hydroponik ini justru memunculkan destinasi wisata baru di Kota Cirebon. Karena
sekolah-sekolah khususnya siswa PAUD datang melihat langsung hydroponik. Termasuk
dari luar Kota Cirebon juga datang dan penasaran ingin tahu pengelolaan
hydroponik.

Bahkan tim Dinas Pertanian dan Peternakan
Provinsi Jawa Barat yang awalnya akan mengecek 11 ekor kucing milik Muhammad karena

0 Komentar