CIREBON – Ada beberapa poin dalam kesimpulan dalam pembahasan yang dilakukan Forkopimda, dinas terkait di Pendopo Bupati Cirebon, Minggu (15/3).
Utamanya, pembahasan tersebut dalam rangka mengambil sikap terhadap surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Jabar terkait surat agar siswa di Jawa Barat melakukan belajar dari rumah selama dua minggu ke depan.
“Poin pertama kita menyikapi surat dari Dinas Pendidikan Provinsi, para pelajar akan belajar di rumah dari tanggal 16 Maret 2020 sampai 29 Maret 2020. Berbicara Disdik Provinsi berarti semua tingkat pendidikan dari mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA, kita menugaskan Dinas Pendidikan Kabupataen Cirebon berkoordinasi dengan para kepala sekolah agar merumuskan teknis pembelajarannya,” ujar Sekda Kabupaten Cirebon, Drs H Rahmat Sutrisno MSi.
Baca Juga:Budi Karya Terinfeksi Covid-19, Jokowi Tunjuk Luhut Jadi MenhubAntisiapsi Penyebaran Virus Corona, IAIN Syekh Nurjati Cirebon Liburkan Perkuliahan di Kampus Dua Pekan ke Depan
Poin selanjutnya menurut Rahmat, Pemkab Cirebon segera membentuk gugus tugas penanganan pencegahan corona virus di Kabupaten Cirebon setelah corona dinyatakan sebagai pendemi global.
Lebih lanjut Rahmat menyebut pihknya memerintahkan SKPD di Kabupaten Cirebon yang melakukan pelayanan ataupun pengumpulan massa secara banyak agar melengkapi fasilitas kesehatannya dari mulai pengukur suhu tubuh dan menyediakan hand sanitizer untuk pencegahan corona.
“Termasuk untuk car free day (CFD-red) di Kabupaten Cirebon akan ditiadakan sementara waktu, kita mencegah pengumpulan massa dalam jumlah banyak di satu lokasi, tiap SKPD juga kita minta untuk meningkatkan fasilitas kesehatannya,”imbuhnya.
Pemkab Cirebon masih menunggu koordinasi dengan banyak pihak terkait penanganan virus corona. Masyarakat diminta tidak panik dan melakukan aksi penimbunanan bahan makanan terlebih stok makanan di Kabupaten Cirebon masih cukup untuk 15 bulan ke depan.
“Belum sampai lockdown, kita masih menunggu perkembangan, yang jelas masyarakat jangan panik, Pemkab Cirebon sedang mengupayakan langkah terbaik dalam penanganan corona,”bebernya. (dri)