Corona AS Tertinggi, WNI Tekan Kepanikan

Corona AS Tertinggi, WNI Tekan Kepanikan
RSUP PERSAHABATAN JAKARTA TMUR. FOTO JPNN
0 Komentar

WASHINGTON – Angka kematian pasien Covid-19 di Amerika Serikat (AS) menembus 20.223 kasus. Jumlah ini menjadi yang tertinggi di dunia, menurut catatan situs penyedia data pandemi virus corona worldometers.info.
Sementara untuk menekan kepanikan Warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat yang tergabung dalam organisasi Amerika Bersatu, menggelar aktivitas sosialisasi secara daring melalui program Berpacu Dalam Melodi yang juga diikuti sejumlah musisi tanah air.
Ya, angka di AS mungkin saja bisa menjadi salah satu pertanda bahwa pandemi ini akan segera mencapai puncaknya, mengingat kasus kematian per hari di AS sempat mencapai hampir 2.000 kasus selama empat hari berturut-turut.
Selain AS, Italia juga melaporkan angka kematian tertinggi kedua di dunia dengan jumlah 19.468 kasus, sedangkan Spanyol setelahnya dengan jumlah 16.535 kasus. Populasi masyarakat di AS terhitung sebanyak lima kali lipat dibandingkan jumlah populasi Italia, dan mendekati tujuh kali lipat dibandingkan Spanyol.
Para pakar kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa kasus kematian yang terjadi di AS dapat melonjak hingga 200.000 kasus pada musim panas, jika perintah berdiam di dalam rumah dicabut setelah 30 hari diberlakukan.
Perintah tersebut mulai diterapkan beberapa pekan belakangan ini di 42 dari 50 negara bagian di AS, dan bagaimana pun memberikan dampak ekonomi yang tidak ringan. Sejumlah pakar ekonomi memperkirakan 20 juta orang kehilangan pekerjaannya per akhir bulan ini. Secara global, kini virus corona telah menjangkiti lebih dari 1,7 juta orang dengan hampir 108 ribu kasus berujung pada kematian.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima, host sekaligus penggagas acara tersebut, Sinta Penyami, menyebut Berpacu Dalam Melodi edisi virtual itu diselenggarakan tak hanya sebagai hiburan semata, namun untuk mengobati kerinduan, saling memberi dukungan, dan menjalin kebersamaan di tengah masa wajib tinggal di rumah yang tengah berlaku di AS.
”Banyak di antara kami terpisah dari keluarga di Indonesia. Selain mengobati kangen, kami juga ingin menghapus jarak melalui virtual socializing menggunakan permainan dan musik untuk menghibur dan saling support,” jelasnya.
Sekitar 50-an WNI di AS, dari Pantai Barat ke Timur, bahkan Hawaii, turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Selain WNI yang berada di AS, hadir pula warga dari berbagai belahan Indonesia, antara lain Jakarta, Denpasar, bahkan Poso. Sebagai pengisi acara, turut hadir rapper asal Indonesia Saykoji, serta musisi senior James F Sundah.

0 Komentar