Beka pun mengapresiasi upaya Pemkab Kuningan dan unsur Forkopimda yang turun aktif menyelesaikan persoalan ini dengan mendatangi Paseban . Gayung bersambut, lanjut Beka, ternyata keluarga besar Paseban pun mempunyai itikad baik untuk segera menyelesaikan masalah batu satangtung tersebut.
“Atas komitmen baik tersebut, akhirnya kami menyatakan kesiapan untuk menjadi mediator penyelesaian masalah antara Pemerintah Kabupaten Kuningan sebagai teradu dengan Paseban sebagai pengadu. Kami menyerahkan kepada dua belah pihak untuk menentukan waktu kapan dan di mana mediasi tersebut akan dilaksanakan. Saya sudah menyarankan dilaksanakan pada tanggal 18 atau 19 Agustus nanti, namun kami serahkan kembali kepada pemerintah daerah dan paseban. Tujuannya agar polemik ini bisa segera selesai,” ujar Beka.
Beka berharap, dari pertemuan nanti bisa diperoleh keputusan yang bisa menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan konflik berkelanjutan. Dengan harapan, tercipta situasi keamanan dan kenyamanan masyarakat Kabupaten Kuningan dan relasi antar kelompok masyarakat terbangun harmonis.
“Melalui mediasi ini, kami mencoba untuk memperbaiki hubungan yang renggang antara Pemkab Kuningan dengan Paseban. Kami ingin hubungan baik antara Pemkab Kuningan dan Paseban menjadi model bagimana menyelesaikan masalah ini dengan baik. Sehingga ini menjadi contoh untuk daerah lain di Indonesia. Menjadi dasar yang kuat untuk anak cucu kita tentang kebhinekaan dan HAM sesuai amanat konstitusi,” ujar Beka.
Atas hal tersebut, Beka pun berharap kepada semua pihak untuk bisa menahan diri demi tercipta keamanan dan kondusivitas Kabupaten Kuningan. “Kami minta semua bisa menahan diri dengan tidak membuat statemen yang kontraproduktif yang malah membuat permasalahan ini semakin melebar. Mari kita selesaikan masalah ini dengan kepala dingin dalam mediasi yang akan kami fasilitasi nanti,” ujar Beka.
Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama menyatakan kesiapan untuk pertemuan dengan Paseban menyelesaikan masalah batu satangtung tersebut. Acep juga meminta kepada semua pihak untuk bisa menahan diri demi kondusivitas daerah.
“Karena saya akui tidak mudah menyelesaikan masalah ini. Kami berterima kasih kepada Komnas HAM yang siap turun tangan memediasi penyelesaian polemik batu satangtung ini, dari sebelumnya komunikasi kami dengan Paseban sulit kini sudah lancar. Semoga dari pertemuan nanti ada keputusan yang bisa diterima oleh semua pihak dan Kuningan selalu aman, damai,” ujar Acep. (fik)