SUMBER – Kawanan pembobol toko donat dan toko roti di Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon berhasil dibekuk Satuan Reserse Kriminal Polresta Cirebon. Dua tersangka asal Jakarta yang diamankan berinisial RR (20), dan AN (19). Sedangkan tiga pelaku lainnya SL, IG dan DI masuk menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) Polresta Cirebon.
“Kejadiannya di Toko Donat Madu dan toko roti di Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, pelaku ada lima orang, dua diamankan. Tiga masih DPO,” ujar Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi didampingi Kasat Reskrim Kompol Rina Perwitasari, saat gelar jumpa pers, Rabu sore (7/10).
Kejahatan yang dilakukan para pelaku sudah terencana. Sebagai ketua kelompok adalah pria berusia 43 tahun, berinisial SL yang saat ini DPO. Sebagai sopir berinisial IG, eksekutor RR. Sedangkan DI dan AN sebagai pemantau lokasi.
Kejahatan mereka dilakukan pada Rabu dini hari (7/9). Mereka menyewa mobil Daihatsu Sigra nopol E 1750 MN, kemudian mendatangi toko donat madu. SL sebagai ketua kelompok turun membongkar rolingdor menggunakan kunci L dan linggis. Setelah berhasil terbuka, SL dan RR masuk.
Didalam toko tersebut, SL dan RR mengambil barang yang dianggap berharga dan mengopernya kepada DI dan AN yang sudah menunggu di luar. “Di Toko Donat Madu, tersangka mengambil TV LED 32 inci, kipas angin, tablet Samsung dan handphone Nokia, serta uang tunai sebesar Rp446.500,” kata kapolresta kepada awak media.
Mencuri di waktu malam hari juga membuat lapar. Sehingga, mereka pun mengambil dua boks donat dan dimakan bersama-sama. Setelah kenyang, mereka keluar dan menghampiri toko roti yang berjarak 100 meter dari lokasi toko donat madu.
Di depan toko roti, kawanan pelaku juga melakukan hal yang sama. Mereka membobol rolingdor depan toko roti dan mengambil barang berharga di dalamnya, seperti kipas angin, tablet Samsung dan uang tunai sebesar Rp10 juta.
Pagi harinya, pemilik toko donat dan toko roti dikejutkan dengan kondisi tokonya yang berantakan usai dibobol maling. Pemilik toko Donat Madu bernama Bobi mengecek kondisi dalam, ternyata banyak barang berharga miliknya lenyap dibawa maling. Waktu yang sama, toko roti juga mengalami hal serupa.