MAJALENGKA- Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana membuka rapat koordinasi pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di lapangan tenis Setda Majalengka, Senin (18/10). Hadir dalam kesempatan tersebut KPA Jawa Barat, Kapolres Majalengka, Dandim Majalengka, KPA Majalengka, OPD, dan camat.
Dalam kesempatan tersebut, Tarsono mengatakan tempat hiburan merupakan salah satu yang mempengaruhi penambahan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka. Pergaulan di tempat hiburan tersebut menurutnya yang harus disikapi oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).
Peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka menunjukan penanganan kasus bukan hanya terkait masalah kesehatan, tetapi sudah masuk masalah sosial. Apalagi muncul diskriminasi atau stigma negatif dari masyarakat sekitar.
Menurut wabup, pelayanan HIV juga masuk dalam standar pelayanan minimal kesehatan daerah untuk pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus HIV. Penanganan, pencegahan serta penanggulangan HIV/AIDS harus sinkron dengan setiap dinas.
Sehingga Pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Keputusan Bupati Nomor 441.5/Kep.68-kesra/2020 membentuk kesekertariatan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) tingkat kabupaten. Pemerintah Kabupaten Majalengka juga memberikan hibah tiga sepeda motor untuk operasional serta peralatan dan perlengkapan kantor.
“Kami meminta kepada pengurus KPA yang baru untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan dinas instansi terkait. Bentuk komunitas atau pegiat peduli AIDS di setiap kecamatan, untuk lebih mengedukasi masyarakat tentang HIV/AIDS,” ujar wabup.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka H Alimudin SSos MM MMKes mengatakan, HIV/AIDS adalah penyakit kronis yang dapat dikelola layaknya penyakit kronis lainnya. HIV menurutnya sudah ada obatnya yaitu Anti Retro Viral (ARV), pengobatan ARV dini menjaga Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap sehat dan produktif serta dapat mencegah penularan baru.
“Di Kabupaten Majalengka dari tahun 2001 sampai Agustus 2020 kasus HIV/AIDS sebanyak 510 kasus dengan sebaran HIV sebanyak 121 dan AIDS sebanyak 389 kasus,” terangnya. (iim)