RADARCIREBON.ID – Tenggelamnya kapal Titanic menjadi simbol dari tragedi besar. Tragedi kapal Titanic merupakan kegagalan manusia yang menyedihkan dalam sejarah dunia.
Setelah tragedi ini, peraturan-peraturan keamanan kelautan diperketat. Lebih banyak perhatian diberikan pada keselamatan penumpang dan kru dalam perjalanan laut.
Banyak penelitian dan ekspedisi dilakukan untuk mengeksplorasi lokasi tenggelamnya kapal Titanic. Para ilmuwan dan sejarawan bersemagat untuk menelusuri dan menjelajahi sejarahnya.
Baca Juga:Mari Nyanyikan Lagu dari Film Titanic ‘My Heart Will Go On’: Ini Kunci Gitar atau Chord Lengkap dengan LiriknyaUntuk Mengingatkan Kenangan Masa Lalu, Berikut Ini Sinopsis Film Titanic yang Dirilis Tahun 1997
Sekarang, lokasi tenggelamnya kapal Titanic dijadikan sebagai situs peringatan dan menjadi objek wisata. Banyak pengunjung yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang tragedi besar yang terjadi hampir seabad lalu itu.
Kapal Titanic tenggelam pada tanggal 15 April 1912 di Samudra Atlantik Utara setelah menabrak gunung es.
Kapal ini pada awalnya berangkat dari Southampton, Inggris, pada tanggal 10 April 1912, menuju New York City, Amerika Serikat, dengan 2.224 penumpang dan kru di atas kapal.
Kapal ini dianggap sebagai kapal penumpang terbesar dan paling mewah di dunia pada masanya.
Pada malam hari tanggal 14 April 1912, kapten Titanic, Edward Smith, menerima sejumlah laporan tentang adanya gunung es di sekitar rute kapal.
Namun, Edward Smith tetap melanjutkan perjalanan tanpa mengurangi kecepatan. Ketika kapal mendekati wilayah tersebut.
Pada pukul 23.40 waktu setempat, seorang pengawas yang bertugas di atas kapal melihat gunung es yang besar dan memberi peringatan kepada kapten.
Baca Juga:Bawaslu Majalengka Gelar Siaga Pemilu, dan Deklarasi Pemilu DamaiBPD Majalengka Ancam akan Kepung Gedung DPR RI di Jakarta, Siap Kirim 200 Orang, Ini Tanggalnya…
Namun, meskipun berusaha menghindar, Titanic tetap menabrak gunung es dengan keras hanya 37 detik setelah pengawas memberi peringatan.
Kapal Titanic membentur di bagian sisi kanan dan tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam.
Kebanyakan dari orang yang berada di kapal tidak memiliki cukup waktu untuk menyelamatkan diri dan terjebak di kapal yang tenggelam.
Kapal penyelamat yang ada tidak cukup untuk menampung semua penumpang dan kru. Kebingungan yang terjadi selama evakuasi membuat situasi semakin buruk. Diperkirakan sekitar 1.500 orang tewas dalam bencana ini.