Karna mengatakan dengan pemikiran, pergerakan dan perjuangan keagamaan, kebangsaan, pendidikan, politik, ekonomi untuk kemerdekaan Republik Indonesia sosok KH Abdul Chalim sudah pantas untuk menjadi Pahlawan Nasional.
Sementara Wakil Ketua MPR Republik Indonesia H Yandri Susanto SPt yang membuka acara seminar menjelaskan dalam catatan sejarah, KH Abdul Chalim sangat dekat dengan KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahab Hasbullah pendiri NU.
KH Abdul Chalim merupakan orang kepercayaan kedua ulama NU terkemuka tersebut. Sejarah lain pun mencatat bahwa KH Abdul Chalim memiliki peran dalam berdirinya Komite Hijaz dan NU.
Baca Juga:Wakil Ketua DPRD Majalengka Duga Ada Malprosedur Penerbitan Izin Perumahan di Desa Beusi Kecamatan LigungPerbaikan Ruas Jalan Majalengka-Talaga-Cikijing Diperkirakan Selesai setelah Lebaran
Di periode pertama kepengurusan PBNU, Abdul Chalim dipercaya sebagai Katib Tsani (Sekretaris Dua). KH Abdul Chalim menjalankan amanahnya ini bersama KH Abdul Wahab Hasbullah yang menjadi Katib Awal (Sekretaris Pertama). Sedangkan Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari saat itu menjadi Rais Akbar.
Sementara itu, Prof Dr KH Asep Saefudin Chalim MA yang juga putra KH Abdul Chalim dalam paparannya menjelaskan, KH Abdul Chalim hingga namanya tak banyak menghiasi halaman buku sejarah dan kurang dikenal dalam ingatan kolektif masyarakat.
Padahal, KH Abdul Chalim punya peran penting atas terselenggaranya Komite Hijaz pada 31 Januari 1926 yang kemudian melahirkan NU, ormas Islam terbesar di Indonesia.
KH Abdul Chalim dilahirkan di Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, pada 1898 tanpa catatan tanggal kelahiran. Karena lahir di Leuwimunding, ia kemudian lebih dengan nama KH Abdul Chalim Leuwimunding.
Ayahnya Kedung Wangsa Gama, seorang kepala desa yang sangat disegani warganya. Ibunya bernama Nyai Satimah. KH Abdul Chalim pernah menikah dengan empat orang perempuan dan memiliki 21 putra-putri.
“KH Abdul Chalim wafat pada 11 April 1972 M yang dimakamkan di Kompleks Pesantren Sabilul Chalim di Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka,” jelasnya. (ono/bae)