RADARCIREBON.ID – Destilasi merupakan salah satu teknik pemisahan campuran yang paling umum digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari industri kimia hingga pengolahan makanan.
Prinsip dasar destilasi adalah perbedaan titik didih antara komponen-komponen dalam suatu campuran.
Dengan memanfaatkan perbedaan ini, kita dapat memisahkan komponen-komponen tersebut secara efektif.
Baca Juga:Kabinet Zaken: Pengertian, Tujuan dan ContohnyaMengenang Sejarah Didirikanya Radio Pertama di Indonesia
Destilasi berperan penting dalam pembuatan minuman beralkohol, obat-obatan, dan bahkan dalam pengolahan air laut menjadi air tawar.
Saat suatu campuran dipanaskan, komponen yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.
Uap tersebut kemudian dikondensasikan menjadi cairan murni. Proses ini akan terus berulang hingga pada akhirnya menghasilkan komponen-komponen murni yang utama.
Berikut merupakan cara kerja atau tahapan-tahapan destilasi dari awal sampai menghasilkan komponen murni yang utama:
1. Pemanasan
Tujuan utama pemanasan dalam destilasi adalah untuk mengubah komponen cair dari campuran menjadi uap.
Campuran yang ingin dipisahkan ditempatkan dalam labu destilasi. Kemudian labu labu tersebut dipanaskan menggunakan sumber panas.
Sehingga panas yang diberikan menyebabkan suhu campuran meningkat.
2. Penguapan
Ini merupakan tahap di mana campuran cair diubah menjadi uap, yang kemudian akan dikondensasi untuk menghasilkan komponen murni atau fraksi yang lebih murni.
Baca Juga:Batasi Konsumsi Jahe Secara Berlebih! Ini Dia Efek Samping yang Harus Anda WaspadaiInilah Daftar Plat Nomor Kendaraan di Jawa Barat, Simak biar kalian tau!
Komponen yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Ini karena molekul-molekulnya lebih mudah memperoleh energi yang cukup untuk berubah fase.
Komponen yang memiliki titik didih lebih tinggi akan tetap dalam bentuk cair di dalam labu.
3. Kondensasi
Jika penguapan mengubah cairan menjadi uap, maka kondensasi melakukan kebalikannya, yaitu mengubah uap kembali menjadi cairan.
Uap yang terbentuk dari proses penguapan dialirkan melalui sebuah alat yang disebut kondensor. Lalu di dalam kondensor, uap akan bersentuhan dengan permukaan yang dingin, biasanya berupa pipa yang dialirkan air dingin.
Kontak dengan permukaan dingin menyebabkan molekul-molekul uap kehilangan energi kinetiknya. Molekul-molekul uap kemudian akan saling menempel dan membentuk tetesan-tetesan kecil cairan.
Tetesan-tetesan cairan ini akan menempel pada dinding kondensor dan mengalir ke bawah, kemudian ditampung dalam labu penampung.
4. Pengumpulan