20 Siswa SDN 2 Setu Wetan Mual dan Muntah usai Konsumsi MBG, Hendra Nirmala: Ini Menjadi Bahan Evaluasi

20 Siswa SDN 2 Setu Wetan Mual dan Muntah usai Konsumsi MBG
CEK LANGSUNG SPPG: Kadinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni menjawab pertanyaan wartawan saat meninjau langsung SPPG Setu Kulon, kemarin (4/11/2025). Foto: Khoirul Anwarudin/Radar Cirebon
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Sebanyak 20 siswa SDN 2 Setu Wetan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, mengalami gejala sakit perut, pusing, mual, hingga muntah usai mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (4/11/2025).

Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon Drs Hendra Nirmala MSi mengatakan pihaknya langsung turun setelah menerima kabar peristiwa tersebut. “Begitu mendapat laporan adanya kejadian di SDN 2 Setu Wetan, kami langsung ke lokasi bersama Kadinkes,” ujar Hendra.

Menurut Hendra Nirmala, kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pengelola SPPG di Kabupaten Cirebon agar lebih optimal dalam menjalankan tugasnya. “Ini menjadi bahan evaluasi. Kami minta pengelola SPPG memperkuat pengawasan dan memastikan makanan yang dihasilkan memenuhi standar gizi, kalori, protein, serta aman untuk dikonsumsi,” terang Hendra.

Baca Juga:KPK “Berkantor” di Cirebon, Pinjam Ruangan Polres Ciko sampai 7 November1.576 PPPK Paruh Waktu Lingkup Pemkot Cirebon, 12 Tahun Penantian Kini Resmi Pegang SK

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni mengatakan para siswa segera mendapat penanganan di Puskesmas Plered. Dari total 20 siswa, sebanyak 13 di antaranya telah dipulangkan karena kondisinya membaik, sementara tujuh siswa masih dalam tahap observasi.

“Kondisinya sudah membaik, hanya kami pastikan tidak ada gejala lain. Penyebab pastinya masih menunggu hasil uji laboratorium,” ujar Eni usai melakukan peninjauan ke Satuan Pemenuhan Pangan Gizi (SPPG) Setu Kulon, Selasa (4/11/2025).

Dinkes Kabupaten Cirebon sendiri telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium. Adapun menu MBG hari itu berupa soto ayam bening dengan kol, tauge rebus, ayam suwir, tempe goreng, dan buah anggur merah.

Nah, hasil inspeksi mendadak oleh Dinkes bersama dengan Polresta Cirebon ke dapur SPPG Setu Kulon, kata Eni, menunjukkan bahwa proses pengolahan makanan telah sesuai standar kebersihan. “SPPG sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kami juga mencicipi masakan yang sama dan hasilnya aman,” kata Eni.

Sementara itu, Kepala SPPG Setu Kulon, Azis Mufidz Hidayat, menduga gejala yang dialami siswa kemungkinan terkait daging ayam dalam menu soto. Namun, ia menegaskan bahwa seluruh bahan telah diperiksa sebelum dikirim.

“Kami mulai masak pukul 02.00 dini hari dan didistribusikan sekitar pukul 08.00 WIB. Sebelum dikirim sudah dicek dan dipastikan aman,” jelas Azis.

0 Komentar