Awas Ancaman La Nina

Banjir-jalan-cipto-kota-cirebon
Genangan dengan ketinggian kurang lebih 30 centimeter di Jl Cipto Mangunkusumo, akibat cuaca ekstrem beberapa waktu lalu. FOTO: OKRI RIYANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

“Para pemangku kepentingan diharapkan dapat lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir misalnya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih,” jelasnya.
Senada diungkapkan Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan. Dia meminta setiap pemangku kepentingan termasuk masyarakat mengantisipasi fenomena cuaca La Nina dengan memanfaatkan data meteorology, sehingga dapat melakukan mitigasi bencana secara seksama.
Dikatakannya, BMKG telah menyuplai berbagai data prakiraan cuaca yang dapat diakses publik. BNPB juga memiliki aplikasi InaRisk yang memetakan bencana di berbagai daerah di Indonesia.
Data yang tersedia, dapat dimanfaatkan pemerintah dan publik untuk merencanakan berbagai hal. Sehingga La Nina yang ada di depan mata tidak menimbulkan kerugian besar baik secara materi maupun nonmateri.
“Bagaimana kita bisa memanfaatkan data yang telah tersedia untuk mengantisipasi segala kemungkinan dampak La Nina,” ungkapnya.
Dijelaskannya, La Nina merupakan fenomena alam yang menyebabkan curah hujan di suatu kawasan turun dalam intensitas yang berlebih. Jika tidak diantisipasi dengan baik maka dapat memicu bencana hidrometeorologi yang tak jarang merugikan.
“La Nina dapat memicu bencana alam sehingga berbagai fasilitas publik yang rentan agar diperhatikan ketahanannya. Tidak kalah penting juga adalah perlu ada antisipasi untuk ketahanan pangan masyarakat, baik di tingkat pusat maupun daerah,” pungkasnya.(gw/fin)

0 Komentar