Berusia 120 Juta Tahun, Lempengan Teknonik Kuno Ditemukan di Kalimantan!

Lempengan tektonik kuno
Lempengan tektonik kuno ditemukan di Kalimantan. Foto: ensiklopedia.telkomuniversity.ac.id - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Sisa-sisa lempengan tektonik kuno ditemukan di Kalimantan. Lempengan tektonik kuno yang telah lama hilang ini diyakini berusia 120 juta tahun.

Lempengan tektonik ini memiliki ukuran seperempat kali ukuran Samudra Pasifik dan terkuak setelah sebagain kerak bumi ini masuk ke dalam perut bumi.

Lempengan tektonik bumi merujuk kepada bagian kerak bumi yang terdiri dari lapisan padat dan baku.

Baca Juga:Segar dan Menyehatkan! Inilah 4 Objek Wisata Air Panas di Kuningan, Jawa BaratAsepso+: Sabun Asepso untuk Gatal, Ketahui Cara Penggunaan dan Efek Sampingnya!

Teori tektonik lempeng menjelaskan bahwa kerak bumi terbagi menjadi beberapa lempengan yang bergerak relatif satu sama lain.

Apa itu Lempengan Tektonik Kuno?

Lempengan tektonik kuno adalah bagian-bagian kerak bumi yang sudah ada sejak zaman geologis dan telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu.

Lempengan tektonik kuno menjadi bagian dari teori tektonik lempeng, yaitu teori yang menjelaskan bagaimana lempengan-lempengan itu bergerak dan berinteraksi satu sama lain.

Pergerakan dari lempengan-lempengan tersebut akan menyebabkan berbagai fenomena geologis, seperti gempa bumi, aktivitas vulkanik, sampai pembentukkan gunung.

Seperti yang telah tercatat, beberapa lempengan tektonik kuno, seperti Pangea atau Gondwana pernah menyatukan benua-benua sebelum mereka terpisah menjadi bentuk yang kita ketahui saat ini.

Penelitian mengenai lempengan ini dilakukan untuk membantu para ilmuwan dalam memahami sejarah geologi bumi serta perubahan iklim dan kehidupan di Bumi.

Lempengan Tektonik Kuno Ditemukan di Kalimantan

Lempeng tektonik yang ditemukan di Kalimantan dinamakan Pontus. Bongkahan kerak bumi ini berukuran seperempat dari Samudra Pasifik.

Baca Juga:5 Manfaat Sabun Asepso, Hati-hati Juga dengan Efek Sampingnya!Destinasi Pemandian Air Panas di Majalengka, Nikmati Relaksasi Bersama Keluarga!

Prediksi keberadaan kerak bumi ini muncul ketika seorang ahli geologi lulusan Universitas Utrecht di Belanda, Suzanna van de Lagemaat, dan supervisornya, Douwe van Hinsbergen melakukan analisis data geologi pegunungan di kawasan Asia-Pasifik.

Mereka kemudian menemukan formasi batuan di Kalimantan Utara yang memiliki karakteristik yang jelas dari lempeng Pontus.

Sebelumnya, lempeng Pontus ini berada di bawah lautan yang memisahkan Eurasia dan Australia yang diyakini telah ditelan oleh lempeng-lempeng lain seiring adanya pergerakan benua.

Para peneliti memperkirakan bahwa lempeng Pontus merupakan bagian dari kerak bumi yang berukuran seperempat Samudra Pasifik sebelum pemisahan benua super Pangaea.

0 Komentar