Forlista Dorong Study Tour SMA di Kota Cirebon Dikelola Biro Perjalanan Lokal

forlista
Forlista mendorong kegiatan study tour SMA dikelola biro perjalanan lokal. Foto: Apridista Siti Ramdhani.
0 Komentar

Bahkan di dalamnya mayoritas sudah memiliki sertifikasi hingga merupakan assesor. Sehingga semestinya biro perjalanan Cirebon tak perlu diragukan lagi untuk menangani perjalan study tour.

Sangat disayangkan jika dalam lima tahun ke belakang SMA di Kota Cirebon justru menggunakan biro luar dengan membanderol harga yang fantastis dan memberatkan orang tua. Selisih harga yang tajam ini tentu menimbulkan persoalan.

Dikhawatirkan nantinya hal ini bisa mengakibatkan krisis kepecayaan user pada biro perjalanan wisata atau travel agent. “Jangan sampai ada krisis kepercayaan dari user khususnya di kalangan orangtua terhadap travel agent sehingga dianggap mahal,” jelasnya.

Baca Juga:Alun-alun Pataraksa Beres, Tinggal Diresmikan SajaMasuk November 2023, BLT El Nino Rp400 Ribu Mulai Digulirkan, Simak Syarat yang Dibawa saat Pencairan

Sementara itu, Koordinator Forlista Ciayuamajakuning sekaligus Ketua IPI Ciayumajakuning, Ariyanto mengungkapkan harga perjalanan study tour SMA di Kota Cirebon termasuk harga yang paling mahal dibandingkan lainnya.

Diakomodir dengan satu biro perjalan dari luar kota dengan bus dan destinasi wisata yang sama, harga yang dibanderol sangat fantastis mencapai Rp2,8 juta per anak.

Padahal menurutnya dengan perjalanan tersebut, harga yang dibanderol masih bisa dipangkas jauh. Salah satu penyebab harga yang membengkak ini adalah kebiasaan biro perjalanan yang memanjakan guru untuk setiap wisata makan dengan sistem all you can eat.

Selain itu juga memberikan bonus pada pihak sekolah di awal perjanjian. “Tak sedikit orang tua yang protes dan menanyakan pada beberapa anggota biro perjalanan kami, harganya sangat bengkak,” ungkapnya.

Ariyanto juga menyayangkan terjadinya hal ini, terlebih perjalanan study tour SMA di Kota Cirebon yang sudah dalam beberapa tahun terakhir menggunakan biro perjalanan dari luar daerah.

“Dengan menggunakan biro tersebut tentu pajak yang masuk bukan ke Kota Cirebon, kami harap ini bisa jadi perhatian pemerintah untuk bisa memberdayakan dan memberi perhatian lebih pada biro perjalanan lokal,” tukasnya. (apr)

0 Komentar