Ini Dia Alasan Kenapa Burung Gereja Ngak Boleh Di Pelihara Di Rumah Kalian

Alasan kenapa ngak banyak orang pelihara burung Gereja yang ada di rumah kita
Alasan kenapa ngak banyak orang pelihara burung Gereja yang ada di rumah kita
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Hewan ini sering hinggap di rumah kita dan Termasuk spesies burung yang mudah dikenali, lantaran habitat asli si burung gereja memang berdampingan dengan manusia. Burung gereja di sebut juga burung pingai adalah jenis burung pipit kecil yang berasal dari keluarga Passeridae. Mereka sering terlihat di lingkungan perkotaan maupun pedesaan, berterbangan di langit.

Bentuk burung Gereja Untuk ukuran burung dewasanya saja, hanya sekitar 10 hingga 15 cm saja tanpa ada penambahan kembali. Yang membuatnya semakin menggemaskan, bentuk tubuhnya yang gemuk nan berisi. Pada umumnya mereka memiliki warna cokelat kelabu, dengan paruh kecilnya yang tampak imut.

mereka sangat senang membuat sarang di atas bangunan hunian. Tempat yang paling nyaman untuk membuat sarang menurut mereka, yaitu di bumbungan ataupun di lubang yang ada pada bangunan tinggi. Bahkan tidak jarang anda bisa melihatnya bertengger lalu bersarang pada hunian manusia.

Baca Juga:Resep Tahu Aci Kota Tegal Yang Rasanya Gurih Dan Nikmat Buat Jajanan Malam MingguViral Obat Sirup Di Tarik Dari Peredaran Di Negara Kita

Ada beberapa Banyak kepercayaan lama yang mengatakan burung gereja adalah pembawa informasi kepada manusia. Contohnya adalah ketika burung-burung ini banyak berkicau di depan rumah, maka menandakan akan adanya kehadiran tamu dari jauh.

Ada juga mitos yang mengatakan bahwa burung gereja ini memiliki kepekaan terhadap bencana dan seringkali memberitahukan tanda-tanda akan terjadinya bencana tersebut kepada manusia melalui tingkah lakunya yang aneh (tidak seperti biasanya). Mitos yang satu ini lebih dapat diterima akal sehat.

Ada alasan kuat mengapa Burung gereja tidak seharusnya dipelihara sebagai hewan peliharaan

1 . Risiko Penularan Penyakit

Ketika burung gereja di pelihara dalam jumlah besar, seperti yang sering terjadi di tempat-tempat hiburan atau kompetisi burung, ada risiko penularan penyakit. Burung gereja sering berinteraksi dengan berbagai jenis makanan di lingkungan perkotaan, termasuk sisa-sisa makanan manusia.

2 . Gangguan pada Kehidupan Manusia

Selain masalah lingkungan dan kesehatan, burung gereja yang dipelihara juga dapat mengganggu kehidupan manusia. Kotoran burung gereja yang menumpuk di sekitar kandang atau sangkar dapat mencemari area tersebut. Kotoran ini mengandung zat berbahaya seperti amonia, yang kurang sedap di hirup oleh kita.

0 Komentar