Keuntungan Demografi Indonesia dari Industri Halal

Aeni Muharromah, Humas BRIN
Aeni Muharromah, Humas BRIN
0 Komentar

Dalam perspektif pemasaran nation branding dapat diartikan sebagai “penerapan konsep dan teknik pemasaran perusahaan ke negara-negara, demi meningkatkan reputasi mereka dalam hubungan internasional.”

Dalam perspektif ini maka, reputasi negara sama pentingnya dengan merek citra perusahaan dan mereka sama pentingnya bagi kemajuan dan kemakmuran negara-negara tersebut.

The reputations of countries function like the brand images of companies and that they are equally critical to the progress and prosperity of those countries (Anholt, 2008).

Baca Juga:Survei Partai Politik, PSI Naik, PKB Kalahkan Golkar, Hasil Nasdem Berapa Ya?Jokowi Tidak Nyaman dengan Kehadiran Paspampres, Kenapa?

Banyak negara berkeinginan untuk meningkatkan posisi negara mereka dalam kancah pergaulan bangsa-bangsa, karena citra dan reputasi suatu negara dapat secara dramatis mempengaruhi vitalitas ekonominya.

Mereka berusaha untuk menarik pariwisata dan modal investasi, meningkatkan ekspor, menarik tenaga kerja yang berbakat dan kreatif, dan meningkatkan pengaruh budaya dan politik mereka di dunia, melalui nation branding.

Kita harus belajar dari negara lain yang telah berhasil menciptakan nation branding misalnya Jerman membangun reputasi negaranya dengan produk automotif.

Thailand dengan industri parawisata, Prancis berhasil memboomingkan merek negaranya adalah dengan menggunakan IFI sebagai sistem komunikasi, dan Korea Selatan menggunakan ekspor budaya K-POP ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

NATION BRANDING INDONESIA MASIH RENDAH

Presiden Jokowi menyatakan bahwa nation branding Indonesia masih lemah, brand power masih kalah oleh negara tetangga. Indonesia berada di tingkat 5,2% sementara Thailand pada tingkat 9,4% dan Singapur 8,6% (Kompas).

Sementara menurut Anholt-GFK Rover Nation Brand Index, Indonesia menduduki peringkat rengking 40 dari 50, rebranding adalah salah satu cara untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional.

Terkait dengan tema tulisan ini, penulis melihat ekosistem halal di Indonesia terus mengalami eskalasi dan tren yang menjanjikan.

Baca Juga:Jelang Vietnam vs Indonesia, Park Hang Seo Bikin Geram Netizen Tanah Air, Soal Naturalisasi Dibawa-bawaPerusahaan Pecat Anak Sendiri, Ini Daftar Harga Tiket PO Haryanto

Sejumlah faktor ditengarai berkontribusi positif dalam perkembangan ekosistem halal. Sebut saja regulasi jaminan produk halal, seperti ditengarai Edi Purwanto, Menyongsong Era Baru Ekosistem Halal (Jawa Pos, 18/1/2021).

Dampak ikutannya, ekosistem halal akan menjangkau pasar yang luas dan variatif. Ada halal food, moslem fashion, pariwisata halal, haji dan umrah, zakat, sedekah, serta wakaf. Ekosistem halal ini mendongkrak pangsa pasar perbankan syariah.

0 Komentar