Paguyuban Plat R Gelar Kesenian Tradisional di Cirebon

Ketua Paguyuban Plat R se-Ciayumajakuning, Basuki menjelaskan, dalam pelaksanaannya, Among-among nantinya akan menyajikan sejumlah kesenian tradisional. --FOTO: ABDULAH/RADAR CIREBON
Ketua Paguyuban Plat R se-Ciayumajakuning, Basuki menjelaskan, dalam pelaksanaannya, Among-among nantinya akan menyajikan sejumlah kesenian tradisional. --FOTO: ABDULAH/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON, RadarCirebon.id – Kelompok masyarakat dari Jawa Tengah, khususnya dari wilayah Banyumas dan sekitarnya, melalui Paguyuban Plat R sewilayah III Cirebon, menghadirkan kesenian khas.

Yakni, kesenian dari wilayah yang biasa dikenal dialek “Ngapak”. Rencananya, Paguyuban Plat R akan menyelenggarakan Among-among ketiga pada tanggal 5 Februari 2023 mendatang.

Dalam perayaan Among-among tahun ini, Paguyuban Plat R sewilayah III Cirebon menyelenggarakan sejumlah kesenian tradisional sebagai upaya pelestarian.

Baca Juga:Belum Masuk Kampanye Pemilu 2024, Banyak Atribut Parpol, Warga Bilang BeginiSoal Mendukung Anies Jadi Capres, PKS Minta Syarat, Ini Syaratnya

Ketua Paguyuban Plat R se-Ciayumajakuning, Basuki menjelaskan, dalam pelaksanaannya, Among-among nantinya akan menyajikan sejumlah kesenian tradisional. Di antaranya, Tari Lengger dan Ebeg atau Kuda Lumping.

Menurut Basuki, kesenian yang akan ditampilkan merupakan warisan budaya yang memang harus dipertahankan sebagai pengenalan kepada masyarakat secara luas. Tentunya, kesenian yang dimiliki oleh daerah Banyumas dan sekitarnya.

Rencananya, kata Basuki, pelaksanannya akan diselenggarakan di Sekretariat Plat R yang ada di Jalan Cideng Indah Nomor 88, Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon pada tanggal 5 Februari 2023.

“Acara ini terbuka untuk masyarakat dan pada pelaksanaannya nanti, akan ada jajanan tradisional khas daerah Plat R,” bebernya.

Menurut Basuki, kegiatan ini juga sebagai upaya pelestarian budaya dan diharapkan mampu memikat daya tarik bagi generasi muda untuk melanjutkan kebudayaan yang dimiliki oleh setiap daerah.

Jadi, acara ini, lanjut Basuki,  selain untuk merekatkan perantau masyarakat Banyumas dan sekitarnya di wilayah III Cirebon, juga mengupayakan untuk memperkenalkan budaya kepada generasi muda.

“Kami berharap, nanti ada ketertarikan, supaya budaya bisa memiliki nilai keberlanjutan, serta memperkenalkan salam ora ngapak ora kepenak, ngapak seduluran selawase,” pungkasnya.

Baca Juga:Stafsus Menkumham Beri Penguatan Pembangunan Zona Integritas di Lapas GintungPrediksi Manchester United vs Nottingham Forest di Ajang Carabao Cup Lengkap Perkiraan Pemain dan H2H

Dikutip dari wikipedia, kesenian tradisional Banyumas adalah kekayaan budaya benda maupun tak benda yang tumbuh dan berkembang di wilayah bekas Keresidenan Banyumas.

Wilayah ini meliputi Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara.

Sesuai dengan letak geografisnya, kesenian-kesenian di wilayah itu mendapatkan pengaruh dari pusat kebudayaan keraton Mataram Yogyakarta, Surakarta, dan Sunda.

0 Komentar