Pangkogabwilhan II Intervensi Penanganan Covid-19 di Surabaya

Pangkogabwilhan II Intervensi Penanganan Covid-19 di Surabaya
Pangkogabwilhan II), Marsekal Muda Imran Baidirus didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau penanganan Covid-19 di Surabaya. Foto: net
0 Komentar

KASUS coronavirus disease-2019 (Covid-19) di Surabaya, Jawa Timur, kian meningkat. Sampai Kamis kemarin (28/5) terkonfirmasi positif Covid-19 jumlahnya 2.300 orang terdiri 199 sembuh, 1.899 dirawat, 202 meninggal. Bahkan, Presiden Jokowi sudah memerintahkan jajarannya memberikan perhatian khusus.
Perintah Presiden Jokowi direspons cepat oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan II) Marsekal Muda Imran Baidirus. Dia berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur meninjau penanganan Covid-19, Kamis kemarin (28/5).
Kedatangan Marsda Imran Baidirus tidak sendiri. Dia didampingi Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran, dan sejumlah pejabat lain.
Marsda Imran Baidirus menjelaskan dirinya datang ke Surabaya sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada TNI dalam penanganan pandemik Covid-19. “Utamanya, untuk mengintervensi dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Timur, khususnya Surabaya sebagai wilayah episentrum,” jelasnya melalui siaran pers yang dilansir rmol, Jumat (29/5).
Pihaknya ditunjuk oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah. “Supaya, kita lebih fokus untuk menangani pandemik,” imbuh Marsda Imran.
Dalam kunjungan ini, Marsda Imran Baidirus memastikan pihak Mabes TNI siap menerjunkan prajurit dalam hal pengamanan.
“Nanti bagaimana, dan seperti apa. Kita siap mendukung, seperti itu,” jelasnya.
Dalam kunjungannya kali ini, Pangkogabwilhan II telah melakukan peninjauan di RSD Indrapura, Surabaya. Imran memastikan kesiapan para tim medis, ruang isolasi hingga peralatan medik yang berada di RSD tersebut.
Wilayah Surabaya sempat mendapat peringatan dari Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi.
Dia khawatir Kota Surabaya bisa menjadi seperti di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China jika penanganan Covid-19 tidak serius. Khususnya bila warga tetap nekat dan tidak disiplin dengan prosedur kesehatan. (rmol/*)

0 Komentar