18 ODP Antre Masuk RSDGJ, Wakil Walikota: Ruang Isolasi Terbatas, yang Minta Dirujuk Banyak

18 ODP Antre Masuk RSDGJ, Wakil Walikota: Ruang Isolasi Terbatas, yang Minta Dirujuk Banyak
0 Komentar

CIREBON- Sebanyak
18 orang dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait virus corona harus
antre untuk bisa menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ)
Kota Cirebon. Enam ruang isolasi di rumah sakit milik Pemkot Cirebon itu kini
penuh terisi. Bahkan satu pasien yang kini dirawat dinyatakan positif Covid-19.

Data itu disampaikan Wakil
Walikota Cirebon Dra Hj Eti Herawati ketika mengikuti teleconference penanganan
Covid-19 dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Senin (16/3). Eti
menjelaskan, 18 ODP itu dari wilayah Ciayumajakuning. Mereka sudah masuk waiting list atau daftar tunggu untuk
mendapatkan penanganan dari tim medis.

Dia mengatakan saat ini
ada 6 pasien dalam pengawasan (PDP) yang tengah ditangani di RSDGJ. Satu di antaranya
dinyatakan positif. Yakni pemilik sampel nomor 10, asal Kabupaten Cirebon. Sementara
lima lainnya, masih terus dalam pemantauan. Dari lima itu, dua direncanakan bisa
pulang. Yakni satu pasien asal dari Kabupaten Cirebon dan satu lagi warga Kota
Cirebon.

Baca Juga:TKA Asal China Masuk Kendari, Gubernur Perintahkan KarantinaRuben Onsu Batalkan Semua Agenda Acara

“Kapasitas ruang isolasi
khusus hanya berjumlah 6 bed. Sementara
RSD Gunung Jati itu rujukan dari wilayah Ciayumajakuning. Pasien yang sudah
mengantre dari rumah sakit daerah lain yang menghubungi by phone ke RSDGJ sudah ada 18 orang,” ujar Eti.

Membeludaknya pasien
maupun calon pasien yang ingin ditangani di RSDGJ sedikit dikeluhkan Eti saat
berbicara langsung dengan Gubernur Ridwan Kamil. Eti ingin agar kepala daerah
dari wilayah tetangga berkoordinasi lebih intensif, minimal antara dinkes dan
RSUD di masing-masing kabupaten/kota agar bisa melakukan penanganan awal.

“Jadi di rumah sakit
daerah asalnya itu jangan sekedar numpang tidur saja, harus dikasih penanganan
awal terlebih dahulu. Kita sebetulnya terbuka untuk urusan kemanusiaan ini,
tidak memandang KTP asalnya dari mana. Tapi ruang isolasinya terbatas,
sedangkan yang minta dirujuk banyak,” tuturnya.

Masih di kesempatan yang
sama, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto mengatakan
pihaknya telah melakukan pemantauan ke sejumlah RS swasta di Kota Cirebon. Dari
lima RS swasta yang ada, Edy mengakui mereka memiliki ruang isolasi, tapi

0 Komentar