Bank Indonesia Minta Masyarakat Cirebon Tak “Panic Buying” akibat Wabah Virus Corona

KPwBI-Cirebon-Jangan-Panic-Buying
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, Bakti Artanta menghadiri penutupan pekan Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) di salah satu mal di Kota Cirebon, Minggu (15/3). FOTO: DEDI HARYADI/RADARCIREBON.COM
0 Komentar

CIREBON – Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon akan menjaga inflasi di Kota Cirebon, Minggu (15/3).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, Bakti Artanta ditemui radarcirebon.com saat menghadiri penutupan pekan Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) di salah satu mal di Kota Cirebon.

“Kami akan segera bertemu dengan distributor yang ada di sini. Pasokan bahan pangan juga tetap akan dijaga, sehingga tidak terjadi kelangkaan,” katanya.

Diungkapkan Bakti, kejadian wabah virus Corona ini berdampak pada perekonimian.

Baca Juga:Ganjar: Batasi Perkumpulan OrangWabah Virus Corona di Indonesia Terus Meningkat, Begini Ajakan Jokowi

“Diprediksi pada bulan Maret masih rendah. Memang terjadi inflasi namun tidak terlalu tinggi. Pada bulan Januari inflasi pada posisi 0,1 dan inflasi di bulan Februari jumlah sebesar 0,17,” ungkapnya.

Bakti berharap tidak terjadi panic buying di Kota Cirebon. “Kalau terjadi panic buying akan berdampak ke mana-mana. Ayo, masyarakat jangan panik dan silakan belanja sesuai kebutuhan hingga inflasi tidak menjadi tinggi dan daya beli akan stabil,” tuturnya. (rdh)

0 Komentar