mesti dikerjakan oleh siswa dari sekolah.
Dikatakan, untuk minggu
pertama materi yang akan diberikan meliputi materi-materi terkait virus corona,
seperti apa itu virus corona, bagaimana pencegahannya, serta edukasi agar anak
menerapkan prilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Sedangkan di minggu kedua,
para siswa baru melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan mata
pelajaran yang sudah dijadwalkan seperti biasa. Sulkhin mengatakan, meski
terbilang baru kegiatan belajar mengajar melalui metode ini tidak akan
menghambat kegiatan belajar anak.
Pasalnya, yang terdampak
akibat fenomena ini hanya siswa-siswi kelas XII yang akan menghadapi Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sementara bagi siswa-siswi kelas X dan XI
mereka memang akan diliburkan. “Dalam kondisi ini, peran orang tua sangat
berpengaruh khususnya terhadap mental anak-anak, agar mental belajar mereka
tidak kendor akibat kebijakan tersebut,” ujar Sulkhin.
Baca Juga:Tiga Pasien Sembuh dari Corona, Dapat Hadiah Jamu dari Presiden JokowiPresiden Jokowi Mulai Batasi Diri
Ia berharap orang tua
untuk bisa protektif dan menjadi guru di rumah dalam membimbing anak-anaknya.
Para orang tua pun akan dipandu oleh guru-guru mesti tidak bertatap muka
langsung. Terkait dengan jadwal ulang UNBK, pihaknya hingga saat ini belum bisa
memastikan dan masih menunggu kebijakan selanjutnya dari pemerintah. “Siswa
belajar di rumah tanggal 16-28 Maret, sedangkan 30 Maret itu seyogyanya UNBK
untuk SMA. Apakah itu akan dijadwal ulang atau seperti apa kita masih menunggu,”
ujar dia. (kho/oet)