Hasil Tracing, 300 Tenaga Medis RSDGJ akan Rapid Test

0 Komentar

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes mengatakan terhadap para tenaga medis RSDGJ yang telah dilakukan tracing tersebut, pihaknya akan memasukkan menjadi kelompok yang wajib ikut rapid test. Edy mengatakan wajib karena mereka merupakan orang-orang yang ada di garda terdepan dalam penanganan di rumah sakit.
Namun, lanjutnya, jika sejauh ini tidak merasakan gejala klinis, maka para tenaga medis itu disarankan melakukan terapi mandiri dengan obat-obatan seperti azithromycin dan sebagainya, serta suplemen vitamin B, E, dan C. Juga asupan gizi dan pola istirahat yang cukup. “Makanya akan tetap didata, dipantau, agar penanganan bisa tepat,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, perawat RSD Gunung Jati dipastikan positif corona. Surat pernyataan bahwa sang perawat positif corona menyebar luas. Ada juga tiga nama lainnya yang disebutkan di dalam surat itu positif Covid-19 sesuai hasil PCR (Polymerase Chain Reaction) yang dikeluarkan oleh Laboratorium Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Barat.
Direktur RSD Gunung Jati dr Ismail Jamaludin Sp.OT mengakui surat edaran yang bocor di berbagai grup WhatsApp tersebut. Dari empat orang tersebut, dua di antaranya adalah warga Kota Cirebon. Satu lagi perawat RSD Gunung Jati yang merupakan warga Kabupaten Majalengka, dan seorang lagi warga Kabupaten Kuningan.
Khusus untuk perawat, kata Ismail, pernah kontak dengan pasien positif corona yang pernah mengamuk di RSD Gunung Jati, viral di medsos, dan dipindahkan ke RSUD Waled. Saat itu, sekitar akhir Maret, pihaknya memang menerima pasien positif Covid-19. Yakni seorang perempuan yang sempat mengamuk dan mengeluhkan perawatan hingga di-upload dan viral di dunia maya.
Nah, pasien tersebut ditangani oleh perawat yang kini dinyatakan positif corona. Ketika itu perawat tersebut bertugas ambil sampel darah, kontak dengan pasien, dan mengurus administrasinya. “Jadi kami mencurigai yang bersangkutan (perawat, red) pada waktu itu menangani pasien positif yang kami pindahkan ke RSUD Waled. Waktu itu pasien sempat membuka maskernya sambil marah-marah, kebetulan perawat itu menangani langsung saat itu,” jelas Ismail saat konferensi pers, Rabu lalu (22/4).

0 Komentar