KUNINGAN – Hutan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) kembali terbakar, Jumat (28/8) siang. Petugas gabungan dari BPBD, Polhut TNGC, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan TNI-Polri sigap melakukan pemadaman. Akhirnya kebakaran bisa dipadamkan hanya dalam kurun waktu dua jam saja.
Berdasarkan informasi dihimpun, kebakaran hutan Ciremai kali ini masih berlokasi di Blok Cirendang, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan. Titik api pertama kali terlihat oleh warga sekitar pukul 13.30 WIB. Seketika itu juga langsung dilaporkan kepada petugas Polhut Balai TNGC.
Informasi kebakaran pun langsung ditanggapi petugas Balai TNGC yang segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD, Kodim 0615 dan Polres Kuningan juga relawan untuk bantuan pemadaman. Tak menunggu lama, puluhan personel dari Kodim dan Polres lengkap dengan alat pemukul api dari rotan dan jet shooter tiba di lokasi kebakaran dan langsung melakukan pemadaman. Tak terkecuali petugas dari BPBD, Polhut Balai TNGC, relawan dan MPA ikut berjibaku memadamkan api dan membuat sekat bakar untuk mencegah kebakaran semakin meluas.
“Lokasi kebakaran masih di Blok Cirendang seperti yang terjadi pekan lalu. Alhamdulillah penanganan bisa cepat dilakukan berkat kekompakan tim gabungan dari Polres, Kodim, Polhut dan relawan sehingga api bisa dipadamkan pada pukul 15.30 WIB,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin kepada Radar.
Agus mengatakan, lokasi kebakaran hutan Ciremai tersebut berada di sebelah Utara objek wisata Batu Luhur tak jauh dari objek wisata Talaga Remis. Di lokasi tersebut, kata dia, merupakan kawasan berbatu dan banyak ditumbuhi ilalang yang kondisinya kini sudah kering sehingga sangat mudah terbakar.
“Kondisi ini pula yang menjadi kendala tim untuk memadamkan api. Namun berkat kegigihan dan kerja sama yang baik semua personel, alhamdulillah kebakaran bisa kita atasi dalam kurun waktu dua jam saja,” ungkap Agus.
Adapun total lahan hutan kawasan Ciremai yang terbakar, Agus menuturkan, masih dalam pengukuran petugas di lapangan. Namun demikian, Agus memprediksi tak lebih dari empat hektare saja.
“Terkait penyebab kebakaran pun belum bisa dipastikan karena merupakan kewenangan pihak berwajib. Namun jika melihat lokasinya yang berada tak jauh dari pemukiman warga, sangat besar kemungkinan ada unsur kelalaian manusia,” ujarnya.