ANJATAN-Desa-desa yang akan menggelar Pemilihan Kuwu (Pilwu) Serentak di Kabupaten Indramayu tahun 2021 bergerak cepat. Diberi waktu 6 hari dimulai sejak 2 Februari lalu, sebagiannya tuntas melaksanakan tahapan pembentukan Panitia Pemilihan Kuwu (Panpilwu).
Di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar), sejumlah desa bahkan sudah melaksanakan pelantikan Panpilwu dalam waktu bersamaan, Kamis (4/2).
Kendati besaran honorarium bagi panita yang berjumlah 9 orang itu masih belum jelas. “Iya masih belum tahu berapa honornya,” ungkap Sekretaris Panpilwu Desa Anjatan, Kecamatan Anjatan, Sudarsono.
Sejak dibentuk, honor memang belum dibicarakan secara intensif. Pada tahapan pembentukan Panpilwu, Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) lebih fokus melaksanakan penyaringan dan penjaringan.
Kemungkinan, kejelasan soal besaran honor akan diputuskan setelah panitia menyusun rencana anggaran biaya Pilwu. Untuk kemudian diajukan kepada bupati melalui camat.
Tak selesai disitu. Penetapan anggaran Pilwu harus dibuat peraturan desa tentang perubahan APBDes oleh BPD dan penjabat kuwu.
“Tahapannya seperti itu. Kita bikin dulu rencana anggarannya, kemudian diusulkan ke bupati untuk mendapat persetujuan. Ada juknis sebagai acuannya,” terang dia.
Untuk rencana, biaya Pilwu Desa Anjatan sendiri, ditaksir anggarannya mencapai Rp200 juta lebih. Meliputi honorarium penyelenggara, ATK, alat kelengkapan TPS, cetak surat suara sampai pengadaan Alat Perlindungan Diri (APD) seperti masker, handsanitizer dan sebagainya.
Namun pihaknya juga belum mengetahui pasti mengenai aturan honor panitia. Baik untuk ketua, wakil ketua, sekretaris maupun anggota.
“Yang jelas sampai dengan saat ini kita belum tahu standar satuan biaya honorarium panitia berapa. Termasuk untuk pembantu panitia yang akan bertugas di TPS. Nanti tunggu keputusan RAB,” terangnya.
Usai dilantik, tambah Sudarsono, panitia Pilwu akan langsung bekerja. Diawali dengan mengikuti sosialisasi pelaksanaan tahapan Pilwu Serentak 2021 oleh tim dari kabupaten. (kho)
Honor Panpilwu Belum Jelas
