Uang Kas Daerah Menipis

0 Komentar

BKD: Kondisinya Tidak Ada Uang, Tersisa Rp10 Miliar
LEMAWUNGKUK – Pandemi Covid-19, ditambah sistem penatausahaan keuangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang mengalami kendala, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon kerepotan. Bahkan saat ini, kas daerah menipis, tersisa hanya Rp10 miliar.
Ketua Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Cirebon, Arif Kurniawan ST menjelaskan, untuk sistem keuangan yang seharusnya menggunakan SIPD, pada pelaksanaannya tidak mulus, dan mengalami kendala. Untuk itu, Pemkot Cirebon kembali menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA).
Namun demikian, kata Arif, SIPD tetap digunakan, tetapi sifatnya back-up dari SIMDA. Makanya,  kalau trouble, maka menggunakan SIMDA. “Saat ini kami menggunakan SIMDA, tapi data yang ada dimasukkan lagi ke SIPD. Mau tidak mau menggnakan dua sistem ini,” tegas Arif kepada Radar Cirebon, kemarin.
Arif tidak membantah, SIPD memang masih trouble, sehingga, penatausahaan keuangan menggunakan SIMDA. Karena sistem tersebut bukan Pemkot Cirebon yang membuatnya. “Persoalannya, saat ini sudah masuk triwulan kedua. Di mana, anggaran untuk kegiatan harus dicairkan. Honor non ASN harus dibayar, termasuk belanja lain juga harus di-lossing. Terhitung, mulai 5 April sudah bisa melakukan pencairan,” bebernya.
Beeberapa pembiayaan yang harus dibayar, menurut Arif, di antaranya listrik PJU, air PDAM, dan lain-lain. Kondisi uang di kas daerah sangat terbatas, bahkan saat ini tersisa kurang dari Rp5 miliar. Angka itu adalah kas bebas yang dipakai, serta tidak terikat dana alokasi khusus (DAK) dan provinsi. Anggaran tersebut sudah termasuk mengamankan utang bantuan gubernur (bangub) sebelumnya, Rp16 miliar.
“Itu sudah kami amankan. Kemudian, dana sertifikasi guru Rp20 miliar sudah diamankan. Begitu juga THR, Rp21 miliar sudah disisihkan dari DAU (dana alokasi umum). Sudah diamankan duluan. THR tetap harus cair,” jelasnya.
Dari uang kas sebelumnya, Rp112 miliar, yang sudah dibagi alokasinya, tersisa Rp10 miliar. “Memang setiap hari fluktiatif. Hanya saja, kecepatan pendapatan dan pengeluaran ternyata lebih cepat pengeluaran belanja. Makanya kami rem dulu yang pengeluaran belanjanya. Bisa dikatakan kondisinya tidak ada uang,” ujarnya.

0 Komentar