RENCANAKAN JAJAL BERSAMA XI JINPING
Rencana Presiden Jokowi akan menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Presiden China Xi Jinping pada peluncuran Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan diuji coba pada November 2022 berhembus di kalangan media.
Menjawab isu tersebut, Jokowi menegaskan bahwa rencana tersebut masih dibicarakan. “Itu masih dibicarakan, belum final,” katanya.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi juga buka suara terkait rencana ini. Ia menyebut pihaknya terus mengupayakan komunikasi dengan China. “Saya akan tanyakan ke Kemenlu (Kementerian Luar Negeri), tapi para stakeholder pembangunan sudah melakukan komunikasi,” ungkap Budi, Rabu (12/10).
TERHUBUNG DENGAN STASIUN KERETA LRT HALIM
Sementara itu, Kemenhub juga membuka suara terkait adanya rencana integrasi stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan stasiun kereta LRT yang ada di wilayah Halim, Jakarta.
“Diintegrasikan di situ, termasuk bus juga ada. Ini upaya untuk mewujudkan integrasi antarmoda,” ujar Plt Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi usai meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar.
Masih di tempat yang sama, Dirut PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan bahwa di Stasiun Kereta Cepat yang berlokasi di Halim terdapat stasiun kereta LRT yang sengaja dibangun untuk integrasi. Menurut dia, aksesibilitas, seamless dan integrasi antarmoda menjadi persyaratan.
“Hal ini benar-benar kita pikirkan, walaupun dalam jangka pendek belum 100 persen ideal tapi saya yakin walaupun stasiun kereta cepat berada di luar kota, tapi kita akan membuat bagaimana membuat masyarakat itu mudah menggunakannya,” ujar Dwiyana.
Nantinya KCJB akan beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 km yang berhenti di 4 stasiun yaitu; Stasiun Halim (Jakarta), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar (Bandung). Kendati demikian masih ada hambatan dalam pelaksanaan proyek tersebut. Salah satunya, datang dari lonjakan biaya.
KAI menghitung pembengkakan biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung maksimal sebesar US$1,9 miliar atau Rp28,5 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS). Meski sudah ada proyeksi, KAI masih akan menunggu audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Sebelumnya juga diketahui, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berkomitmen menuntaskan Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) melalui penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp4,1 triliun yang telah disetujui Komisi VI DPR RI.