RADARCIREBON.ID- Fenomena childfree akhir-akhir ini kembali mengemuka menjadi trend baru di kalangan milenial yang baru menikah.
Apakah Childfree Itu?
Childfree adalah kondisi ketika seseorang atau pasangan memutuskan untuk tidak memiliki keturunan.
Sebenarnya istilah childfree bukanlah sesuatu yang baru, konsep childfree sudah banyak diterapkan di luar negeri, terutama di negara-negara maju, seperti Jepang dan Jerman.
Baca Juga:Cek 5 Persiapan Ini Sebelum Mendaki Gunung Agar Aman dan MenyenangkanApakah Berpuasa di Bulan Ramadhan Aman Bagi Penderita Penyakit Lambung, Cek 3 Fakta Berikut Ini
Salah satu motif atau alasan untuk childfree diantaranya adalah adanya kekhawatiran bahwa pasangan tersebut tidak mampu membesarkan anak dengan baik.
Tentu saja konsep childfree ini tidak sesuai dengan ajaran Islam, dikutip dari laman resmi muslim.or.id berikut beberapa alasannya;
1. Mempunyai anak adalah fitrah manusia dan kebahagiaan orang tua adalah memiliki anak.
Betapa banyak pasangan mandul yang sampai saat ini berusaha memiliki anak. Mereka bahkan rela mengorbankan apa saja untuk berobat agar memiliki anak. Pasangan yang mandul ini tentu saja sedih hidup mereka belum dikarunai anak.
Anak-anak adalah permata hati dan kebahagiaan bagi mereka yang masih berada dalah fitrah.
Allah Ta’ala berfirman,
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَاْلأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَئَابِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, berupa wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali ‘Imran: 14)
Para Nabi ada yang belum dikaruniai anak sampai mereka berumur tua. seperti Nabi Ibrahim dan Zakaria ‘alaihimassalam. Mereka tentu sedih jika tidak mempunyai anak dan yang meneruskan generasi dan gen mereka di muka bumi. Mereka pun berdoa kepada Allah Ta’ala agar dikaruniai anak dan Allah Ta’ala mengabulkan doa mereka.
Perhatikan doa Nabi Zakaria ‘alaihissalam berikut ini,
وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْداً وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَْ
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ
“Dan (ingatlah kisah) Zakaria, ketika dia menyeru Tuhannya, “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka Kami memperkenankan do’anya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung.” (QS. Al-Anbiya’: 89-90)