Dalam Al Baqarah ayat 257 tersebut secara lengkap berbunyi sebagai berikut:
“Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari aneka kegelapan menuju cahaya (iman).
Sedangkan orang-orang yang kufur, pelindung-pelindung mereka adalah tagut. Mereka (tagut) mengeluarkan mereka (orang-orang kafir itu) dari cahaya menuju aneka kegelapan. Mereka itulah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya”.
“Dari gelap terbitlah terang, familiar? Itulah inspirasinya bukanya, Habis Gelap Terbitlah Terang,” pungkas Alwijo dalam unggahannya di media sosial tersebut.
Baca Juga:Identik dengan Jawa, di Suriname Juga Ada Warga Kuningan yang Tak Kembali dari Perantauan3 Bulan Mengarungi Lautan, Kisah Warga Kuningan Dikirim ke Belanda Lalu ke Suriname
Seperti diketahui, buku “Habis Gelap, Terbitlah Terang” tersebut sebenarnya berisi kumpulan korespondensi Kartini kepada sahabatnya, Stella Zeehandelaar di Belanda.
Dalam surat-surat tersebut memang berisi tentang banyak pemikiran dan cita-cita Kartini. Terutama soal gerakan feminisme dan emansipasi wanita.
Emansipasi dalam surat-surat tersebut berupa keinginan kesetaraan antara pria dan wanita. Secara khusus Kartini menginginkan kesetaraan dalam hal pendidikan.
Dalam buku tersebut, berisi setidaknya ada 8 poin penting, yakni:
1. Buku tersebut berisi tentang surat-surat Kartini kepada sahabatnya Settela Zeehandelaar. Dia adalah sosok yang beraliran feminisme sosial di Belanda.
2. Jika dilihat dari isinya merupakan pemikiran-pemikiran Kartini tentang pentingnya emansipasi wanita. Terutama dalam dunia pendidikan.
3. Menurut Kartini penting sekali pendidikan bagi kalangan wanita. Tentunya dalam rangka memiliki kesempatan yang sama dengan para pria.
4. Jika ditelisik lebih jauh, surat-surat itu memiliki penekanan tentang upaya perjuangan putri Bupati Jepara tersebut untuk memperoleh kesetaraan dalam berbagai segi kehidupan.
Baca Juga:Caleg Gagal Dapil SMS Jadi Dalang Pembunuhan Berencana, Cuma Dapat 226 SuaraCaleg Dapil Majalengka, Sumedang, Subang Jadi Otak Pembunuhan Berencana di Bogor, Mobil Mogok di Kuningan
5. Yang sangat penting adalah, buku yang berisi kumpulan surat tersebut berdampak besar bagi gerakan emansipasi wanita di Indonesia. Bahkan bisa menginspirasi gerakan emansipasi di dunia.
6. Isi-isi surat Kartini yang dikirimkan kepada rekannya di Belanda tersebut juga membahas soal tradisi feodal di tanah Jawa. Tradisi tersebut sangat membelenggu para wanita Jawa pada khususnya. Misalnya soal pemaksaan pernikahan dan poligami.
7. Yang juga sangat maju dalam surat-surat tersebut, ternyata Kartini juga sangat penting mendorong kesadaran nasional dan perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan.
8. Yang harus dicatat, surat-surat Kartini itu juga berisi harapannya untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Terutama untuk peran yang lebih besar bagi para wanitanya.