Akhir Manis Pelarian Rara Baraspatih di Kuningan, Berhasil Temukan Nenek, Sudah Video Call

rara baraspatih di kuningan
Rara Baraspatih berhasil bertemu dengan keluarga di Kabupaten Kuningan. Mereka sementara ini terhubung lewat video call. Foto: Andre Mahardika - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Rara Baraspatih (16) menarik perhatian masyarakat, setelah kisah hidupnya viral di media sosial.

Remaja kelas 2 SMA 1 Unit 1 Kota Baturaja tersebut pergi meninggalkan rumah paman – bibi di Lampung.

Rara mengalami kemalangan setelah kedua orang tuanya meninggal dunia akibat kecelakaan di Jakarta.

Baca Juga:Hajat Tutulak, Tradisi Tolak Balak Mayarakat Kuningan, Dipicu Kekejaman DI/TIIKaliaren, Desa Terindah di Kabupeten Kuningan, Letaknya Persis di Kaki Gunung Ciremai

Untuk melanjutkan hidup, Rara bercerita bahwa dirinya tinggal bersama bibi-nya yang keturunan Bali dan menganut Agama Hindu.

Selama tinggal di bersama tante-nya tersebut, Rara mengaku tertekan karena terjadi konflik batin.

Dia diminta untuk berpindah agama. Masalah kian pelik, karena dirinya justru diusir ketika tidak menerima ajakan tersebut.

Akhirnya Rara pergi meninggalkan rumah tantenya ke Kabupaten Kuningan mencari paman dan nenek dari pihak ayah.

Perjalanan Rara dari Baturaja ke Kuningan membawanya singgah di Desa Gunungkeling, Kecamatan Cigugur.

Gadis 16 tahun tersebut kebingungan, karena tidak tahu arah tujuan.

Hingga akhirnya dia tiba di Polsek Cigugur dibawa oleh warga yang melihat gadis tersebut berjalan gontai kebingungan.

Oleh petuga Polsek Cigugur, Rara kemudian terhubung ke Dinas Sosial (Dinsos) dan instansi terkait lainnya.

Bahkan mendapatkan perhatian dari Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani.

Baca Juga:Stadion Bima, Pusat Olahraga MalamIdentik dengan Jawa, di Suriname Juga Ada Warga Kuningan yang Tak Kembali dari Perantauan

Pencarian nenek dan paman Rara kemudian dilakukan dengan bantuan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).

Kepala Disdukcapil, Kabupaten Kuningan Yudi Nugraha mengatakan, untuk membantu Rara bertemu dengan keluarga, pihaknya membantu melakukan pencarian di data base kependudukan.

Awalnya, Disdukcapil bergerak dengan mencari nama Wawing yang disebut sebagai paman dari Rara.

Namun, nama Wawing tidak ditemukan, karena diduga itu sebatas nama panggilan saja.

“Nama Wawing tidak ditemukan dalam database kependudukan, diduga nama tersebut adalah nama panggilan,” kata Yudi.

Kemudian pencarian diteruskan atas nama Astinah yang merupakan nenek dari Rara.

Pencarian menemukan petunjuk bahwa ada 65 orang dengan nama tersebut pada rentang usia 60 tahunan.

Nama dan alamat wanita bernama Astinah tersebut, kemudian ditelusuri dengan bantuan PKH dan aparat desa sesuai alamat.

Akhirnya, pencairan pun membuahkan hasil menggembirakan. Astinah yang dimaksud adalah warga Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin.

Bahkan, Rara dengan neneknya sudah saling bertatap muka lewat video call. Keduanya nantinya akan dipertemukan di kantor dinsos.

0 Komentar