Dampak Efisiensi Anggaran, Hotel Fitra Majalengka Rumahkan Karyawan Mulai Mei Ini

Hotel Fitra Majalengka
HOTEL TERDAMPAK: Salah satu yang terdampak kebijakan efesiensi anggaran adalah Hotel Fitra, yang terpaksa memangkas jumlah karyawannya mulai Mei 2025. FOTO: ONO CAHYONO/RADARCIREBON.ID
0 Komentar

RADARCIREBON.ID– Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah mulai berdampak pada sektor perhotelan di Kabupaten Majalengka. Salah satu yang terdampak adalah Hotel Fitra, yang terpaksa memangkas jumlah karyawannya mulai Mei 2025.

Operational Manager Hotel Fitra, Litan Silwanus, mengatakan bahwa kebijakan efisiensi ini sangat memengaruhi pendapatan hotel.

“Awalnya pendapatan bisa mencapai 70 persen, sekarang dengan adanya efisiensi turun hingga 30 persen. Jadi penurunannya bisa sampai 50 persen,” ujar Litan.

Baca Juga:Epson Raih Penghargaan Best of the Best Red Dot Design AwardsBupati Indramayu Ajak Semua Pihak Wujudkan Pendidikan Bermutu di Hardiknas 2025

Menurutnya, bulan lalu pihak hotel mencatat kerugian hingga Rp200 juta, dengan total pengeluaran sebesar Rp700 juta dan pemasukan hanya mencapai Rp500 juta.

Litan menjelaskan bahwa selama ini Hotel Fitra sangat bergantung pada kegiatan meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE) dari sektor pemerintah. Seiring dengan pemangkasan anggaran, permintaan terhadap kegiatan tersebut pun menurun drastis.

“Karena andalan hotel di Majalengka lebih ke MICE, sedangkan pengguna MICE kebanyakan berasal dari sektor pemerintah,” jelasnya.

Untuk menyiasati kondisi ini, Hotel Fitra mulai mengalihkan fokus ke acara sosial seperti pernikahan, ulang tahun, serta acara perusahaan swasta.

“Kami mencoba lebih fokus ke acara sosial dan korporat. Bank atau pabrik yang biasanya menginap di daerah Jatiwangi, kami tawarkan promo harga yang lebih menarik agar mau berpindah ke area perkotaan,” katanya.

Namun, lanjut Litan, upaya tersebut belum cukup untuk menutup kerugian, sehingga pengurangan karyawan tetap harus dilakukan.

Pengurangan dimulai dari karyawan casual, kemudian dilanjutkan dengan daily worker apabila kondisi belum membaik.

Baca Juga:Hardiknas: Mengawal Arah Pendidikan NasionalTidak Ada saat Cek Fisik, BKAD Indramayu Lacak Keberadaan Mobil Dinas

“Karyawan casual yang biasanya bekerja 5 sampai 6 orang per hari, sekarang hanya kami gunakan 1 orang,” ungkapnya.

Untuk karyawan daily worker, Hotel Fitra berencana mengurangi hari kerja dari 20-21 hari menjadi setengahnya.

Dengan demikian, honor yang diterima pun otomatis berkurang.

“Kalau karyawan kontrak sih tidak dikurangi honornya. Tapi untuk service charge, itu yang turun drastis. Biasanya bisa dapat Rp500 ribu, sekarang hanya Rp100 ribu sampai Rp200 ribu per bulan,” beber Litan.

Secara total, sekitar 10 orang terdampak mulai Mei ini. Lima karyawan casual tidak diperpanjang masa kerjanya, sementara lima daily worker jam kerjanya dikurangi.

0 Komentar