“Sebulan setelah itu, tepatnya pada November 2007, saya menikah dengan istri saya, Santi Sumarjo SH. Tahun 2008, saya diangkat sumpah, bersamaan dengan istri melahirkan anak pertama kami Fhadhlan Hibbatullah tanggal 16 Desember 2008,” kenang Hermanto.
Setelah resmi menjadi advokat, Hermanto berkantor bersama dengan Dr Solihin SH MKn. Di sana, ia mendapat banyak klien, referensi dari Dr Solihin SH MKn. Hingga akhirnya Hermanto mendapat modal untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana di Untag Jakarta.
“Alhamdulillah setelah lulus Magister Hukum, atas saran dosen, saya melanjutkan ke doktor di Unissula Semarang. Pendaftaran itu bersamaan dengan kelahiran anak kedua kami Fildzah Azarah pada Februari 2014. Alhamdulillah proses saya S3 selama 4 tahun bimbingan Prof Dr Hj Esmi Warassih SH MH, Dr Jauhari SH MH dan Prof Dr Endang Sutrisno SH MH. Saya lulus tahun 2017 mendapat gelar doktor di Unisila,” tuturnya.
Baca Juga:Angka Perceraian di Kota Cirebon Naik Turun, Didominasi Cekcok Tak BerkesudahanAngka Pernikahan di Kota Cirebon Terus Menurun, Kok Bisa? Ini Kata Psikolog dan Kemenag
“Dari situ saya juga ikuti kegiatan non-formal, pendidikan mediator di Jimli School Surabaya dan juga mengikuti pendidikan khusus profesi kurator di HKPI pimpinan Dr Soedeson Tandra SH MH. Saat ini beliau anggota Komisi III DPR RI dari Golkar. Dari perjalanan itu, tahun 2018 saya diterima sebagai dosen hukum di Untag Cirebon,” imbuh Hermanto yang kini memiliki kantor di Perumahan Taman Pelangi, Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.
Dalam perjalanan hidupnya, Hermanto mengaku masih tidak percaya. Proses yang begitu panjang dan dari keterbatasan ekonomi, pernah jadi tukang sapu, hingga kini menjadi seorang advokat. Ia terus mengucapkan rasa syukur.
“Saya tidak percaya bisa seperti ini, notabene dari keluarga tidak terpandang, bisa seperti ini. Jadi avokat, mediator, kurator, dosen. Saya merasa bersyukur ini berkat Allah SWT, melalui orang baik di lingkungan saya. Ada kakek, nenek, dan paman serta doa dari kedua orang tua. Saya selalu ingat pesan nenek agar jujur sehingga dapat dipercaya,” tandasnya. (cep)