Dalam 2 Bulan, 83 Ternak Dimangsa Hewan Buas di Kuningan, Apakah Macan Tutul?

evakuasi macan tutul di kutamandarakan kuningan
Upaya evakuasi macan tutul yang terjebak di gudang Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, berhasil dilakukan, Selasa, 26, Agustus 2025. Foto: Andre Mahardika - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Dalam 2 bulan terakhir, sebanyak 83 hewan ternak milik 33 warga mengalami serangan hewan buas.

Hewan buas yang dikaitkan dengan rangkaian kejadian tersebut adalah ajag atau anjing hutan hingga macan tutul yang keluar dari hutan untuk mencari mangsa.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak) Kabupaten Kuningan, Asep Taufik Rohman menjelaskan, dugaan memang mengarah ke hewan predator.

Baca Juga:Alhamdulillah, Evakuasi Macan Tutul di Balai Desa Kutamandarakan Kuningan BerhasilKata KDM Soal Rekrutmen Dokter, Tidak Boleh Berdasarkan Ekonomi Orang Tua

Menurut dia, di wilayah timur Kabupaten Kuningan termasuk Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber memang terdapat bukit yang tersambung ke hutan.

“Jadi di Desa Kutamandarakan itu ada permukiman, pesawahan, dan memang ada bukit juga disitu, tapi yang jelas, kalau dilihat dari jarak, itu bukan kaki Gunung Ciremai”, imbuhnya.

Meskipun banyak pihak yang beranggapan bahwa fenomena macan tutul turun gunung, diduga karena habitat mereka sudah terkikis, Asep Taufik tidak bisa memastikan. Mengingat, kewenangan tersebut dimiliki Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

“Jadi kami terkoordinasi dengan BKSDA, tapi bukan kewenangannya menyatakan, kenapa Macan Tutul bisa turun, bahkan memakan ternak warga, terakhir yang turun ke balai desa Kutamandarakan “, jelasnya.

Lebih daripada itu, Asep Taufik juga menuturkan bahwa, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, teror diduga macan tutul terjadi beberapa kali. 33 peternak dengan 83 ekor kambing, menjadi sasarannya.

Tak hanya satu tempat, teror dimaksud terjadi di enam desa dua kecamatan berbeda.

“Disinyalir ini kejadian itu dari bulan Juni-Agustus, ada di dua kecamatan, yaitu kecamatan Hantara dan kecamatan Darma”,

Baca Juga:Akibat Gempa Bekasi, Kereta Api Berhenti Luar Biasa, KAI: Tidak Ada yang AnjlokKDM Minta Cari Dokumen Tata Ruang Zaman Kolonial, Sebut yang Sekarang Kacau

“Ada 33 peternak terdampak, dan 83 kambing yang mati diduga oleh macan tutul,” pungkasnya. (andre mahardika)

0 Komentar